Toba Kaldera Resort Ditargetkan Datangkan Rp 4 Triliun Investasi Swasta
Pemerintah meresmikan Toba Kaldera Resort seluas 386,72 hektar di zona otorita Danau Toba, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Senin (14/10/2019). Sebanyak enam investor bakal terlibat mengembangkannya.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
TOBA SAMOSIR, KOMPAS – Pemerintah meresmikan Toba Kaldera Resort seluas 386,72 hektar di zona otorita Danau Toba, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Senin (14/10/2019). Sebanyak enam investor menandatangani perjanjian penggunaan lahan untuk membangun pada 2020 dengan total investasi Rp 2 triliun. Investasi swasta diharapkan meningkat hingga Rp 4 triliun.
“Toba Kaldera Resort akan menjadi pusat pengembangan amenitas pariwisata di Danau Toba. Kami berharap kawasan ini bisa menarik investasi untuk pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Toba Samosir.
Hadir dalam peresmian tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo.
Arief mengatakan, investasi swasta di kawasan Danau Toba akan terus ditingkatkan. Pemerintah menyiapkan investasi untuk membangun infrastruktur dasar, sementara swasta diajak membangun amenitas khususnya akomodasi pariwisata. Pada tahun 2020, pemerintah pusat akan dana APBN sebesar Rp 4 triliun.
Untuk pembangunan infrastruktur dasar itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menganggarkan Rp 2,5 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 1,06 triliun, Kementerian Pariwisata Rp 409 miliar, dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) sebesar Rp 103 miliar. Anggaran juga akan dikucurkan melalui kementerian dan lembaga lainnya.
Arie mengatakan, enam investor telah menandatangani perjanjian pengembangan penggunaan lahan secara bersyarat. Para investor tersebut akan membangun akomodasi seperti hotel dan restoran di Toba Kaldera Resort. Satu di antaranya akan membangun kawasan glamorous camping yang akan selesai dalam enam bulan ke depan. Sementara itu, lima investor lainnya akan melakukan pembangunan jika syarat infrastruktur dasar sudah selesai.
Enam investor ini akan mengucurkan total Rp 2 triliun. Kami harapkan investasi di Danau Toba pada 2020 bisa meningkat minimal sama dengan investasi yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp 4 triliun
“Enam investor ini akan mengucurkan total Rp 2 triliun. Kami harapkan investasi di Danau Toba pada 2020 bisa meningkat minimal sama dengan investasi yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp 4 triliun,” ujarnya.
Budi mengatakan, Kemenhub mendukung pengembangan kawasan Danau Toba dengan pembangunan 12 dermaga, pembuatan kapal pariwisata, dan bus pariwisata. “Kami juga mengembangkan Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara sebagai bandara internasional dan Bandara Sibisa di Toba Samosir untuk jet pribadi,” katanya.
Luhut mengatakan, pembangunan kawasan Danau Toba akan dilakukan pemerintah dengan tetap memperhatikan masyarakat lokal. Pembangunan Toba Kaldera Resort tersebut, kata Luhut, tidak akan menggusur masyarakat. Pemerintah pun akan tetap mengakui hak ulayat masyarakat.
Arie menjelaskan, untuk tahap awal pembangunan Toba Kaldera Resort, Kementerian PUPR membangun jalan utama sepanjang 1,9 kilometer dengan lebar 18 meter. Pada tahun 2020 juga akan dilanjutkan pembangunan jalan utama hingga total 8,8 km. “Pembangunan infrastruktur dasar ini kami harapkan dapat menarik investasi lebih banyak lagi,” ujarnya.
Arie mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melepas kawasan hutan seluas 386,72 hektar untuk zona otorita Danau Toba. Sebanyak 279 hektar di antaranya telah diterbitkan sertifikat hak pengelolaannya oleh Badan Pertanahan Nasional. Sebanyak 107 hektar lainnya dalam proses penerbitan sertifikat.