Gubernur Anies Akui Program DKI Baru Jalan 40 Persen
ingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan menurun dalam satu tahun terakhir.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan menurun dalam satu tahun terakhir. Anies mengakui pencapaian program DKI baru 40 persen.
”Memang ini baru 40 persen dari perjalanan tugas DKI Jakarta. Banyak program yang sekarang sudah berjalan dan dilaksanakan, tetapi sebenarnya masih in progress,” ujar Anies dalam jumpa pers ”Dua Tahun Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan” di Balai Kota Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Penurunan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemprov DKI itu terpotret dari hasil survei Populi Center yang dipaparkan kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/10/2019).
Populi Center menyebar kuesioner kepada 600 responden di enam kabupaten/kota administrasi DKI Jakarta. Survei dilakukan 9-18 September 2019 dengan pertimbangan target toleransi kesalahan (margin of error) 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Terkait dengan pandangan publik secara umum terhadap kinerja Pemprov DKI, 65,5 persen responden puas, 28,1 persen menyatakan tidak puas, dan 6,3 persen menjawab tidak tahu/tidak menjawab.
Angka kepuasan itu menurun ketimbang tahun pertama Anies menjabat Gubernur DKI saat masih bersama Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. Pada Oktober 2018, hasil survei Populi Center menunjukkan, 69,8 persen masyarakat yang puas terhadap kinerja Pemerintah DKI, 27,9 persen menyatakan tidak puas, dan 2,5 persen menjawab tidak tahu/tidak menjawab.
Anies meminta pengertian kepada masyarakat bahwa pengerjaan program-program DKI itu memerlukan waktu dan kerap menimbulkan tantangan di lapangan. Dia mencontohkan, pada saat penataan trotoar, otomatis ada kemacetan. ”Ini growing pain. Kalau gigi mau tumbuh, itu sakit. Tetapi, sakit gigi jenis itu, itu tak perlu ditiadakan. Itu jenis sakit yang nanti akan jadi gigi, itu namanya growing pain,” kata Anies.
Terlepas dari itu, menurut Anies, satu hal yang patut disyukuri adalah masih ada 65,5 persen masyarakat DKI yang menyatakan puas terhadap kinerja Pemprov DKI. Terhadap segala masukan yang ada, lanjut Anies, tentu akan menjadi masukan untuk perbaikan.
Janji politik
Sebelumnya, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio berpendapat, Anies masih terpaku dengan pemenuhan janji politiknya sehingga mengesampingkan kepentingan publik yang lebih luas. Menurut dia, janji politik bisa tidak diteruskan apabila tidak memungkinkan. ”Evaluasi penting dan melihat apa kebutuhan masyarakat. Jangan sampai malah melawan aturan yang ada,” ujarnya.
Secara terpisah, pengamat tata kota Nirwono Joga menambahkan, kebijakan pemerintah seharusnya mengacu rencana detail tata ruang (RDTR) dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) agar pembangunan berkelanjutan dan tak menyalahi aturan.