Rusia melakukan pendekatan ke Arab Saudi, di sisi lain AS meminta Arab Saudi menjadikan Pakistan mediator untuk menurunkan ketegangan di Teluk.
PM Pakistan Imran Khan tiba di Teheran, Iran, Minggu (13/10/2019). Itu kunjungan keduanya di Iran pada tahun 2019. Kunjungan Khan dilakukan atas permintaan Amerika Serikat dan Arab Saudi agar Pakistan terlibat dalam upaya meredakan ketegangan yang meningkat di Teluk terkait dinamika hubungan Teheran-Riyadh (Kompas, 14/10/2019).
”Alasan perjalanan ini adalah bahwa kami tidak ingin konflik antara Arab Saudi dan Iran,” kata Khan yang berdiri di samping Presiden Iran Hassan Rouhani. ”Kita tidak boleh membiarkan konflik ini terjadi, karena kita tahu, Tuan Presiden, bahwa ada kepentingan pribadi yang menginginkan ini terjadi. Jika terjadi konflik antara Saudi dan Iran, itu akan menyebabkan kemiskinan dunia,” katanya kepada Rouhani.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz untuk pertama kali berkunjung ke Rusia pada Oktober 2017. Setahun kemudian, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, yang tengah menghadapi tekanan internasional akibat kematian Jamal Khashoggi di Turki, mendapat jabat tangan hangat dari Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela pertemuan G-20.
Sebelum berkunjung ke Arab, Putin memuji hubungan baiknya dengan Raja dan Putra Mahkota. ”Kami akan bekerja sama dengan Arab Saudi dan mitra serta teman kami yang lain di dunia Arab untuk mengurangi upaya yang dapat mengacaukan pasar minyak,” katanya dalam wawancara radio berbahasa Arab yang disiarkan Minggu.
Rusia pernah menawarkan rudal ke Riyadh. Namun, terkait dengan serangan ke kilang minyak Abqaiq dan Khurais, Rusia memperingatkan dunia untuk tidak mengambil ”kesimpulan tergesa-gesa” akan keterlibatan Iran. Pekan lalu, Iran menyatakan tankernya diserang rudal di lepas pantai Arab Saudi. ”Sejauh menyangkut Rusia, kami akan melakukan segala yang mungkin untuk menciptakan kondisi yang diperlukan yang bertujuan meredakan ketegangan,” kata Putin.
Namun, Menteri Negara Urusan Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menegaskan, Saudi tidak pernah meminta Khan menjadi mediator. ”Itu inisiatif PM Pakistan sendiri. Kami tak bertanggung jawab atas penyerangan tanker Iran,” katanya.
Sudah bertahun-tahun hubungan Iran dan Pakistan dalam kondisi saling curiga. Pakistan terus mempertahankan hubungan dekat dengan Arab Saudi. Baik Islamabad maupun Teheran saling menuduh mendukung kelompok separatis. Maret lalu, Rouhani menuntut Pakistan bertindak tegas terhadap teroris anti-Iran menyusul serangan yang menewaskan 27 anggota Garda Revolusi di Sistan-Baluchistan.
Apakah Khan dapat meyakinkan Iran bahwa negaranya tidak akan merusak kepentingan Teheran di Timur Tengah untuk bisa menurunkan ketegangan? Meski diragukan, kita mendukung terobosan Khan agar kawasan Timur Tengah tak kian tercabik-cabik oleh konflik dan perang.