Palapa Ring Bakal Tingkatkan Pelayanan Telekomunikasi dan Ekonomi di Kalteng
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya membangun kota modern di berbagai wilayah setelah jaringan akses intenet ditingkatkan. Tak hanya berdampak pada ekonomi tetapi juga peningkatan layanan informasi.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya membangun kota modern setelah jaringan akses internet ditingkatkan. Keberadaannya tak hanya bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi tetapi meningkatkan layanan informasi dan telekomunikasi di Kalteng.
Pemprov Kalteng menyambut gembira diresmikannya Palapa Ring oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (14/10/2019) lalu. Dengan begitu akses intenet menjadi lebih mudah, lebih kuat, dan cepat. Hal itu sejalan dengan keinginan pemerintah daerah untuk memulai pembangunan menuju smart city. Di Kota Palangkaraya, misalnya, pada Agustus 2017, semua layanan telekomunikasi 100 persen sudah menggunakan jaringan fiber optic, hasil kerja sama pemerintah bersama PT Telkom Indonesia.
“Utamanya untuk layanan masyarakat. Sekarang, semua informasi bisa diraih dengan mudah. Meski masih banyak tantangannya, Kalteng siap menuju smart city,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Kalteng Herson B Aden di Palangkaraya, Selasa (15/10/2019).
Herson menambahkan, sebelum tahun 2017, belum ada layanan kamera pengawas hingga di jalan. Saat ini, layanan tersebut sudah lengkap dan bahkan terus ditambah. Pemerintah bahkan menargetkan setidaknya ada 500 kamera pengawas (CCTV) di 14 kabupaten/kota. Kini, sedikitnya terdapat 60 CCTV yang terpasang di Kota Palangkaraya dan 100 lebih disebar di kabupaten-kabupaten. Kamera pengawas itu dipasang di pelabuhan dan jembatan sungai-sungai besar.
“Semua terkoneksi di satu server. Selain itu, ada penambahan fasilitas lain seperti kapasitas pusat data, fasilitas internet, dan beberapa aplikasi penunjang sistem pemerintah berbasis elektronik atau e-government,” ungkap Herson.
Akan tetapi, sampai sekarang pihaknya masih terus menyosialisasikan dan mengedukasi penggunaan e-government di dinas-dinas provinsi maupun kabupaten. Kendala utamanya, belum semua daerah mengaplikasikan sistem tersebut.
“Dengan adanya Palapa Ring, tentunya akan sangat membantu, meskipun belum sampai di pelosok-pelosok karena masih baru. Ke depan, sedikit demi sedikit semua daerah menuju smart city,” ungkap Herson.
Dengan adanya Palapa Ring, tentunya akan sangat membantu, meskipun belum sampai di pelosok-pelosok karena masih baru, sedikit demi sedikit semua daerah menuju smart city
Meningkatnya akses internet juga dirasakan pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah di Kalteng. Salah satunya adalah Dedi Setiadi (31), pemilik Coka Med Coffee dan Kaltfood. “Ini akan sangat membantu pemasaran kami, beberapa daerah seperti di Gunung Mas akses internetnya sudah semakin baik. Sehingga pelanggan di sana sudah bisa memesan online,” ungkap Dedi.
Dedi menjelaskan, sejak 2015, dirinya sudah menggunakan media sosial untuk menjajakan produk kopi dan berbagai minuman khas Kalteng lainnya. Kini, karena jaringan internet semakin ideal, dia bahkan mulai menjualnya lewat kerja sama beberapa aplikasi penjualan dalam jaringan (daring) , seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan berbagai media daring lainnya.
Ia mengatakan, penjualan daring lebih besar ketimbang berjualan di stan-stan menunggu saat festival atau bazar. “Selain itu, komunikasi antara saya dan petani di kampung-kampung itu sekarang jauh lebih mudah. Saya tidak perlu selalu datang ke desa. Barang pesanan bisa dikirim kapan saja karena proses komunikasinya sudah lebih mudah,” ungkap Dedi.