Putri Suastini: Saatnya Memperhatikan Seni Modern di Bali
Pemain teater Putri Suastini Koster menganggap perhatian pemerintah terhadap seni tradisi di Bali sudah berjalan dengan baik meski saatnya seni modern diperhatikan.
Oleh
Putu Fajar Arcana
·1 menit baca
Pemain teater Putri Suastini Koster menganggap perhatian pemerintah terhadap seni tradisi di Bali sudah berjalan dengan baik. Pesta Kesenian Bali (PKB) sebagai representasi perhatian pemerintah terhadap tradisi sudah pula berjalan selama 44 tahun.
”Saatnya kini memperhatikan seni modern di Bali,” kata Putri di depan peserta Bali International Literary Symposium, di Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Sabtu (12/10/2019).
Dalam posisinya kini sebagai istri Gubernur Bali I Wayan Koster, ia memiliki kesempatan untuk mengajukan anggaran dan program.
Sebagai cikal bakal, menurut dia, para seniman modern, termasuk para penyair, akan diberi wadah dalam festival Bali Jani pada akhir Oktober 2019. ”Sekarang baru akan jalan dua minggu dulu, nanti mungkin bisa sebulan penuh seperti PKB,” katanya.
Saat menjamu para sastrawan pada hari pertama simposium, Putri membaca puisi berjudul ”Sumpah Kumbakarna” karya Denok Kristianti. Sejak remaja, Putri sering menjadi juara membaca puisi yang diselenggarakan Sanggar Minum Kopi Bali. Ia bahkan pernah diminta tidak mengikuti lomba karena terlalu sering juara.
”Para penggelut seni modern di Bali cukup tangguh, ada atau tidak perhatian pemerintah hidup terus,” katanya.
Pada masa mendatang, menurut dia, semoga pemerintah memberikan alokasi dana yang memadai untuk menumbuhkan seni modern. ”Seni ini juga turut memberi kontribusi bagi perkembangan kebudayaan di Bali,” kata Putri.