Kabut asap yang kian tebal hampir menutupi Bandara Sultan Thaha di Kota Jambi. Sejumlah penerbangan tidak dapat mendarat di ibu kota Provinsi Jambi itu sehingga harus kembali ke Jakarta.
Oleh
Irma Tambunan
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Kabut asap yang kian tebal hampir menutupi Bandara Sultan Thaha di Kota Jambi. Sejumlah penerbangan tidak dapat mendarat di ibu kota Provinsi Jambi itu sehingga harus kembali ke Jakarta.
Manajer Eksekutif Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi, Hendra Irawan mengatakan, jarak pandang di sekitar bandara itu rata-rata 300 meter pada Rabu (16/10/2019) pagi. Akibatnya, penerbangan dari Jakarta, yakni JT600, memutuskan tidak terbang pada pagi.
Pesawat sempat berputar-putar di atas bandara dan akhirnya memutuskan untuk kembali lagi ke Jakarta.
Penerbangan GA 130 sudah terbang menuju Jambi, tetapi gagal mendarat. ”Pesawat sempat berputar-putar di atas bandara dan akhirnya memutuskan untuk kembali lagi ke Jakarta,” ujarnya.
Menurut Hendra, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan kembali pekat sejak sepekan. Dampak langsung yang mengganggu aktivitas penerbangan terjadi tiga hari belakangan.
Akibat tebalnya asap, sejumlah sekolah di Kota Jambi juga memutuskan meliburkan siswanya. Sekitar pukul 06.30, beredar pesan dari pihak sekolah kepada orangtua murid. Isinya meliburkan kegiatan belajar di sekolah karena kondisi kabut asap kian tebal.
”Semua siswa diliburkan. Akan ada tugas dari wali kelas untuk dikerjakan anak di rumah,” kata Resty, salah seorang guru sekolah dasar.
Berdasarkan data realtime indeks kualitas pencemar udara yang diolah Pemerintah Kota Jambi, partikel debu PM 2,5 pada pukul 07.00 mencapai level 1.360, jauh melampaui ambang batas alias berbahaya untuk kesehatan.
Untuk Kamis dan Jumat, Pemerintah Kota Jambi mengeluarkan instruksi pengurangan jam belajar di sekolah diberlakukan. Untuk pegawai negeri sipil yang dalam kondisi hamil juga mendapat libur kerja. Seluruh warga agar tetap menggunakan masker sewaktu bepergian.
Kamis kemarin, Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) kembali menyalurkan bantuan dari pembaca Kompas bagi warga terpapar asap. Masker dibagikan kepada warga di tepi-tepi jalan.
Di Jambi, bantuan DKK berupa 7.000 masker medis dan N95, lebih dari 4.000 botol susu anak dan dewasa, serta 400 tabung oksigen dan 400 kacamata anti-asap. Tim gabungan Kompas Gramedia Group secara khusus juga menyalurkan bantuan bagi pasukan pemadam kebakaran, baik Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, maupun personel TNI, yang berjuang di lokasi kebakaran.
Hujan turun
Komandan Satuan Tugas Karhutla Provinsi Jambi Kolonel (Arh) Elphis Rudy mengatakan, upaya modifikasi cuaca dilakukan oleh pesawat CN-295 A-2901 di atas wilayah Jambi bagian timur dan tenggara pada Rabu siang. Menjelang Rabu sore, hujan mulai turun pada sejumlah wilayah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi.
Berdasarkan citra Landsat, sebaran kebakaran di Jambi hingga pertengahan Oktober ini telah mencapai 126.203 hektar. Luasan itu naik lebih dua kali lipat dibandingkan dua pekan sebelumnya yang masih 47.000 hektar. Areal kebakaran paling luas merambat pada areal gambut, yakni 86.693 hektar.