Setelah proyek Palapa Ring rampung, pemerintah daerah menunggu pembangunan infrastruktur pendukung. Jaringan Palapa Ring akan sungguh-sungguh terasa bermanfaat setelah infrastruktur pendukung tersebut tersedia.
Oleh
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS— Setelah proyek Palapa Ring rampung, pemerintah daerah menunggu pembangunan infrastruktur pendukung. Jaringan Palapa Ring akan sungguh-sungguh terasa bermanfaat setelah infrastruktur pendukung tersebut tersedia.
Proyek Palapa Ring diresmikan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/10/2019). Keseluruhan jaringan tulang punggung (backbone) Palapa Ring Paket Barat-Tengah-Timur menghubungkan 90 kabupaten/kota, dengan 57 kabupaten/kota sebagai lokasi layanan dan 33 kabupaten/kota menjadi lokasi interkoneksi. Total panjang jaringan kabel serat optik darat dan laut 12.148 kilometer. Palapa Ring pun meliputi jaringan microwave.
Bupati Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Abdul Haris, Selasa (15/10), mengatakan, infrastruktur Palapa Ring di wilayahnya perlu dioptimalkan. Dengan demikian, keberadaannya membuat warga yang jauh dari pusat pemerintahan dapat menikmati sinyal internet berkualitas.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kepulauan Riau Zulhendri, pemerintah provinsi akan mendorong operator telekomunikasi membangun item komponen infrastruktur lainnya. Lewat kerja sama ini, optimalisasi jangkauan Palapa Ring Barat hingga ke daerah pelosok dipercepat.
Dalam peresmian di Istana Negara, Presiden menyatakan, untuk mendukung Palapa Ring, pemerintah tahun depan membangun 4.000 base transceiver station (BTS). Sebagian besar berada di Indonesia timur.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Ririek Adriansyah, dibutuhkan banyak komponen infrastruktur di luar jaringan tulang punggung untuk penyediaan akses telekomunikasi.
Terhambat
Bupati Abdul Haris mengatakan, layanan internet yang belum memadai di wilayahnya menyebabkan upaya warga untuk mengembangkan potensi pariwisata terhambat. Wisatawan sering enggan datang lagi ke Kepulauan Anambas karena selama berada di wilayah itu akses komunikasi dengan dunia luar sangat terbatas.
Wisatawan sering enggan ke Kepulauan Anambas karena akses komunikasi dengan dunia luar sangat terbatas.
Keterbatasan akses internet, menurut Abdul, juga membuat aparatur desa di Kepulauan Anambas kesulitan menggunakan sistem keuangan desa berbasis internet dalam mengelola dana desa. ”Jangankan bicara kesejahteraan ekonomi, teknologi menuju ke sana pun belum tersedia di sini,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berharap keberadaan Palapa Ring benar-benar membuat sambungan internet menjadi lebih mudah dan cepat. Hal ini akan mendukung upaya membangun kota cerdas (smart city), yang antara lain ditandai dengan pemasangan sekitar 160 kamera pengawas di pelabuhan dan jembatan sungai-sungai besar di Palangkaraya serta kota lain. Sambungan internet yang baik juga diperlukan dalam penerapan e-government.
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura Izaac Tonny Matitaputty di Ambon, Maluku, mengatakan, Palapa Ring diharapkan benar-benar membantu warga untuk menikmati harga layanan sambungan internet lebih murah.
Hal ini akan memudahkan pelaku industri kecil dan menengah untuk berpromosi. Selain itu, promosi wisata Maluku dapat lebih mudah dilakukan warga.
Adapun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berjanji untuk mendorong ekonomi rakyat berbasis digital dengan kehadiran Palapa Ring. Menurut Gubernur Kaltim Isran Noor, Palapa Ring akan membuat lebih banyak warga tersambung dengan internet.
Di Jakarta, anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, mengatakan, keberadaan infrastruktur Palapa Ring dapat mempercepat inklusi keuangan di pelosok Indonesia.