Diduga Terkait Jaringan Teroris, Sepasang Suami Istri di Malang Jalani Pemeriksaan Terpisah
Identitas terduga teroris yang ditangkap di Malang pada Selasa (15/10/2019) mulai terbuka. Dua orang yang diamankan itu adalah RK dan istrinya, AP. Keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif di dua tempat berbeda.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Identitas pasangan suami istri yang diduga terlibat jaringan teroris yang ditangkap di Malang pada Selasa (15/10/2019) terus diusut polisi. Keduanya masih diperiksa intensif secara terpisah.
”Suaminya berinisial RK. Istrinya, AP. Satu orang dibawa Densus 88. Seorang lagi masih diperiksa di Polres Malang Kota,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera, Rabu, saat dihubungi dari Malang.
Barung enggan memerinci keterkaitan keduanya dengan jaringan terorisme tertentu. ”Untuk detailnya, itu tugas Densus 88. Saya memberikan keterangan itu saja,” katanya.
Selasa sore, keduanya ditangkap di rumah di Jalan Papa Biru II/24 RT 007 RW 015, Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru. Suroto, petugas satpam perumahan Jalan Papa Biru, yang saat itu menyaksikan dari jauh proses penggeledahan rumah tersebut, mengatakan, sekitar pukul 15.30 serombongan polisi yang menggunakan 5-6 mobil tiba di lokasi. Ada beberapa polisi mengendarai motor trail.
”Polisi datang dengan cepat, naik 5-6 mobil, lalu menuju rumah itu. Mereka di sana sekitar 1,5 jam. Saya tidak boleh mendekat dan hanya bisa mengawasi dari pos satpam,” kata Suroto.
Posisi pos satpam sekitar 50 meter dari rumah itu. Meski jaraknya dekat, Suroto mengaku tidak tahu apa yang dilakukan polisi dan apa yang diambil dari rumah tersebut.
Perumahan di Jalan Papa Biru adalah kompleks menengah atas di Kota Malang. Ada beberapa rumah di sana yang sengaja dikontrakkan. Wahid Hidayat, Ketua RT 007 RW 015 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, mengatakan, Selasa sekitar pukul 15.30, serombongan polisi datang menggerebek rumah tak jauh dari tempatnya tinggal.
”Saya ditelepon istri. Dia takut karena banyak polisi datang. Semula polisi mencari saya. Karena saya sedang kerja, mereka diantarkan satpam perumahan menuju rumah Jalan Papa Biru II/24,” tutur Wahid.
Menurut Wahid, rumah tersebut diketahui sebelumnya telah lama kosong, kemudian direnovasi. Baru setahun ini ada aktivitas lagi di rumah itu. Wahid mengaku tidak tahu pasti siapa penghuni rumah tersebut.
”Tidak jelas siapa yang tinggal di sana dan berapa banyak sebab mereka tidak melapor. Di rumah itu, kadang-kadang ada orang, kadang tidak. Yang saya tahu, rumah itu atas nama P. P ini mungkin anaknya si pemilik rumah. Saya pun menerima data penduduk itu dari RT sebelumnya,” tutur Wahid.