Palapa Ring Selesai, Tekfin Kejar Potensi Indonesia Timur
Selesainya pembangunan Palapa Ring yang menguatkan jaringan infrastruktur internet di seluruh wilayah menjadi berkah bagi industri teknologi finansial. Perusahaan tekfin bisa fokus mengekspansi wilayah Indonesia Timur.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Selesainya pembangunan Palapa Ring yang menguatkan jaringan infrastruktur internet di seluruh wilayah menjadi berkah bagi industri teknologi finansial. Perusahaan tekfin bisa fokus mengekspansi wilayah Indonesia Timur yang selama ini sangat potensial namun terkendala akses internet.
Palapa Ring sebelumnya telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (14/10/2019). Peresmian itu menandakan selesainya pembangunan Palapa Ring Paket Timur yang menjangkau 51 kabupaten/kota di empat provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Ketua Umum Asosiasi Fintech dan Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Adrian Gunadi mengatakan, pertumbuhan industri tekfin di wilayah Indonesia Timur selama ini masih relatif rendah. Hal itu disebabkan oleh kondisi infrastruktur internet yang tertinggal dibandingkan Jawa.
“Mobile juga kan masih down. Jadi tingkat konversi pengguna tekfin juga rendah. Industri ini kan baru 2-3 tahun jadi memang masih harus terus mengembangkan lagi,” kata Adrian pada Rabu (16/10/20190, di Jakarta.
Data Otoritas Jasa Keuangan per Agustus 2019 menyatakan, jumlah akumulasi transaksi peminjam dari wilayah yang masuk dalam Palapa Ring Paket Timur, hanya mencapai 0,45 persen dari total 45,7 juta transaksi.
Menurut Adrian, selesainya Palapa Ring Timur bisa menjadi momentum tekfin untuk mengakses wilayah tersebut. Meski jumlah transaksi cenderung rendah, daerah-daerah di luar Pulau Jawa mulai menunjukkan pertumbuhan transaksi signifikan. Kehadiran infrastruktur akan semakin mempercepat pertumbuhan transaksi itu.
“Daerah di luar Jawa memang sangat cepat pertumbuhannya. Tentu sejalan dengan program pemerintah. Ini akan terlihat ada impact dengan infrastruktur yang terus dibangun,” jelas Chief Executive Officer Investree tersebut.
Pertumbuhan transaksi year to date atau sejak Desember 2018 di wilayah Palapa Ring Timur rata-rata mencapai 300 persen. Pertumbuhan itu lebih cepat dibandingkan transaksi di Jawa yang berkisar 200 persen.
Pekerjaan memberi akses internet itu belum rampung. Masih harus membeli satelit yang bisa membuat broadband sampai pelosok. Ini baru selesai tahun 2021 dan orbit sekitar tahun 2022
Di tengah potensi yang besar, AFPI juga fokus pada peningkatan edukasi. Masih maraknya perusahaan tekfin ilegal akan sangat mengancam di tengah kondisi pasar yang belum teredukasi secara maksimal.
AFPI menargetkan industri tekfin masih akan bertumbuh dua digit sampai tiga tahun ke depan. Per Agustus 2019, akumulasi jumlah pinjaman dari 127 tekfin yang terdaftar di OJK mencapai Rp 54,7 triliun atau bertumbuh 141 persen sejak Desember 2018.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Lis Sutjiati mengatakan, Palapa Ring akan meningkatkan inklusi keuangan utamanya layanan finansial dari tekfin. Selama ini pemanfaatan tekfin belum maksimal karena konektivitas internet yang minim.
Meski begitu, menurut Lis, pekerjaan memberi akses internet itu belum rampung. “Masih harus membeli satelit yang bisa membuat broadband sampai pelosok. Ini baru selesai tahun 2021 dan orbit sekitar tahun 2022,” jelasnya.
Di sisi lain, Kominfo juga memiliki program pembentukan 1.000 perusahaan rintisan. Dari program itu, Kominfo akan mengembangkan dan membangun ekosistem perusahaan rintisan di Indonesia Timur.
Secara keseluruhan, proyek jaringan tulang punggung Palapa Ring Paket Barat-Tengah-Timur menghubungkan 90 kabupaten/kota yang terdiri dari 57 kabupaten/kota sebagai lokasi layanan dan 33 kabupaten/kota sebagai lokasi interkoneksi.
Perbankan
Industri perbankan juga menyambut diresmikannya Palapa Ring. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memandang hal itu sebagai pembuka akses layanan perbankan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
“BRI Financial Inclusion bisa semakin merata dan dapat dirasakan oleh seluruh Rakyat Indonesia. Dengan berbagai inisiatif digital Bank BRI seperti Brispot, Brimo, Pinang (BRI Agro) dan didukung dengan adanya palapa ring ini kami dapat melayani masyarakat lebih banyak lagi,” kata Sekretaris Perusahaan BRI, Hari Purnomo.