Al-Azhar Beri Penghargaan pada TGB atas Jasa Mengembangkan Islam Wasathiyah
Oleh
Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS -- Ketua Umum Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Muhammad Zainul Majdi, yang terkenal dengan panggilan TGB (Tuanku Guru Bajang), mendapat anugerah penghargaan khusus dari lembaga pendidikan Al-Azhar di Kairo, Mesir. Penghargaan itu diberikan atas jasa-jasa TGB mengembangkan dan mengukuhkan nilai-nilai moderasi beragama (wasathiyah al-Islam), nilai-nilai kebangsaan (muwâthanah), serta nilai-nilai hidup berdampingan secara rukun dan damai (ta‘âyusy silmiy) di Indonesia.
Prosesi penyerahan penghargaan tersebut dilakukan langsung oleh Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb di Kairo, Kamis (17/10/2019). TGB, yang kini menjadi anggota pengurus pusat Partai Golkar dan tercatat sebagai mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) selama dua periode (2008-2018), dan mantan anggota DPR RI, menyelesaikan pendidikan sarjananya dari S1 hingga S3 di Universitas Al-Azhar, Kairo.
Sheikh Ahmed al-Tayeb mengapresiasi pemerintah Indonesia yang dengan gigih memasyarakatkan Islam wasathiyah dalam hidup bernegara. Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia mampu mewujudkan kerukunan antar warga Indonesia yang sangat plural dan hidup dalam negara kepulauan yang sangat luas.
Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb mengapresiasi pemerintah Indonesia yang dengan gigih memasyarakatkan Islam wasathiyah dalam hidup bernegara.
Sheikh Ahmed al-Tayeb berpesan melalui TGB agar alumni Al-Azhar di Indonesia mengoptimalkan peran dakwahnya dengan cara yang bijak dengan tetap mempertimbangkan situasi serta kondisi negara dan warganya yang majemuk, termasuk dakwah melalui media sosial. Ia mengharapkan alumni Al-Azhar memanfaatkan teknologi informasi tersebut secara cermat dan cerdas, dan Al-Azhar akan mendukung dengan bahan-bahan yang sesuai tuntutan zaman.
Sheikh Ahmed al-Tayeb juga mengharapkan agar buku-buku tentang akidah Asy’ariah yang akan diterbitkan oleh OIAA Indonesia nantinya juga disampaikan dan dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Selain itu, buku-buku tersebut juga digunakan dalam pengajian-pengajian umum dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna oleh umat Islam.
Dalam upacara penyerahan penghargaan itu, TGB menyampaikan program kegiatan OIAA Indonesia yang berkedudukan di Jakarta dan memiliki 22 cabang di 22 provinsi di seluruh Indonesia di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial, khususnya dalam menyebarkan misi Al-Azhar yang moderat, toleran, dan menghormati perbedaan.
Sebelum prosesi penganugerahan penghargaan oleh Sheikh Ahmed al-Tayeb, TGB menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh OIAA Pusat di Auditorium Pusat Bahasa Arab “Sheikh Zaid” kampus Universitas Al-Azhar, Kairo.
TGB dalam sambutannya di hadapan para pengurus OIAA Pusat dan ratusan mahasiswa menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Al-Azhar. Ia menyebut, Al Azhar yang berusia lebih dari 1.000 tahun telah mencerahkan dunia, termasuk Indonesia. Sudah banyak alumni Al-Azhar dari Indonesia yang berkiprah di Indonesia dalam berbagai profesi dan tingkatan.
Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzy menyampaikan selamat kepada TGB yang telah dianugerahi oleh Al-Azhar sebagai putra terbaik alumni Universitas Al-Azhar. Menurut dia, Ustadz TGB adalah seorang tokoh Islam yang memperjuangkan nilai-nilai Islam sebagai agama penuh rahmah bagi seluruh alam (rahmatan lil \'alamin). TGB dianggap juga memperjuangkan risalah moderat dari Al-Azhar yang senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip hidup rukun bersama, serta memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan seiring dengan keislaman.
Dalam acara penganugerahan penghargaan kepada TGB itu, turut hadir Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Usman Syihab, Sekjen OIAA Pusat Mayor Jenderal Usamah Yasin, Wakil Ketua OIAA Pusat Abdel Fadhil Quusie, Sekjen OIAA Indonesia Muchlis M Hanafi, penasehat Imam Besar Al-Azhar urusan luar negeri, dan jajaran pejabat Al-Azhar lainnya.