Bingung mau ke mana? Berbagai acara menarik dapat dijelajahi di Jakarta pada akhir pekan medio Oktober ini. Silakan simak.
Oleh
Dian Dewi Purnamasari
·2 menit baca
Berbagai acara menarik dapat dijelajahi di Jakarta pada akhir pekan medio Oktober ini. Bagi yang senang dan mengikuti perkembangan teknologi dan inovasi, International Habibie Festival di Jakarta International Expo Kemayoran bisa jadi pilihan.
International Habibie Festival edisi ketujuh ini diselenggarakan pada Kamis-Sabtu (17-19/10/2019) di Hall A Jiexpo Kemayoran. Acara ini dibuka pukul 10.00-18.00.
Festival ini akan menghadirkan pameran teknologi, gelar wicara (talkshow), show-and-tell presentations, diskusi panel, mini seminar, lokakarya, dan sesi pelatihan.
Teknologi baru dari robotika, internet of things, drone, kecerdasan buatan (artificial intelligence), realitas virtual (virtual reality), permainan, industri tradisional aerospace, otomotif, telekomunikasi, manufaktur, pertanian, perbankan, teknologi finansial (fintech), hiburan, dan pendidikan ada di sini.
Selain itu, para penggemar Eyang Habibie juga dapat bernostalgia dengan hasil karya beliau. Itu karena pengunjung Habibie Festival edisi ketujuh ini juga dapat naik dan berfoto di dalam model skala penuh kokpit pesawat N250.
Bahkan, pengunjung juga dapat mencoba simulasi penerbangan pesawat R80, masuk ke dalam dunia realitas virtual, serta bermain di zona permainan. Berbagai jenis karya dan inovasi anak bangsa juga dapat dilihat di festival ini.
Tiket masuk ke festival ini dibanderol cukup murah, yaitu Rp 10.000.
Festival sastra
Bagi penikmat karya sastra, Literature and Ideas Festival Salihara (LIFEs) di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, bisa menjadi pilihan. Festival sastra dan gagasan itu digelar pada 12-20 Oktober.
Tema yang diusung adalah ”Kisahku, Sejarah Bersama”. Tahun ini, panitia acara mengundang penulis dan pembaca untuk merayakan keragaman dan kekayaan cerita individu. Tujuannya untuk mengisi ruang kosong yang ditemukan dalam narasi besar sejarah Indonesia. Proyek ini merupakan sebuah permulaan menuju penulisan sejarah yang inklusif.
Festival sastra ini juga menekankan koneksi antara Indonesia dan Belanda. Salihara telah menyiapkan program khusus yang melibatkan enam seniman Indonesia dan seniman Belanda. Berbagai acara, pertunjukan, pidato, lokakarya, pameran, dan diskusi digelar selama acara dilaksanakan.
Penggemar belanja, bazar tematik ”Café du Market & Museum” di Lippo Mall Kemang bisa menjadi alternatif. Bazar ke-31 ini menyuguhkan aneka kuliner, busana, aksesori, dekorasi rumah, dan produk lokal lainnya yang kreatif dan inovatif.
Bazar diikuti lebih dari 120 toko busana dan nonbusana, 40 gerai kuliner garapan pengusaha muda lokal. Para pengusaha muda itu telah merintis usahanya, baik di pusat perbelanjaan maupun sosial media.
Acara dilaksanakan di dua lokasi, yaitu atrium utama untuk bazar busana serta area Avenue of the Stars untuk makanan dan minuman. Acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya tiket masuk.