Tim BNPB ke Merauke
Tim BNPB ke Merauke untuk meninjau lahan yang terbakar dan memberi sosialisasi kepada warga. Di Kalimantan Selatan, 37 perorangan dan dua korporasi dibawa ke ranah hukum.
JAYAPURA, KOMPAS —Tim Badan Penanggulangan Bencana Nasional berangkat ke Merauke, Papua, Kamis (17/10/2019), terkait meningkatnya titik api. Sejauh ini terdapat 100 titik api di Merauke dan Asmat.
Kepala BNPB Letnan Jenderal Doni Monardo saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, tim meninjau lokasi titik api dan jenis lahan yang terbakar. ”Mudah-mudahan bukan lahan gambut. Pemadaman lahan gambut yang terbakar sangat sulit. Hanya hujan alami yang bisa memadamkan,” kata Doni.
Tim BNPB juga akan membantu pemerintah daerah memberikan sosialisasi bagi warga yang diduga membakar lahan untuk pertanian.
Dari pantauan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, jumlah titik api di Merauke meningkat drastis tiga hari terakhir. Selasa lalu ada 53 titik api di 15 distrik di Merauke.
Saat ini terdeteksi 100 titik api di Kabupaten Asmat, yakni di Distrik Joerat dan Siret, serta Kabupaten Merauke di 15 distrik, yakni Animha, Ilwayab, Jagebob, Kaptel, Kimaam, Kurik, Malind, Merauke, Naukenjerai, Okaba, Sota, Tabonji, Tanah Miring, Tubang, dan Waan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Daniel Pauta mengatakan, mayoritas titik api terjadi karena warga membakar jerami setelah panen padi.
Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Merauke Brigadir Jenderal Agus Abdurrauf menuturkan, pihaknya bersama masyarakat telah memadamkan 20 titik api.
Api baru bisa dipadamkan Rabu tengah malam. Lima mobil pemadam dikerahkan ke lokasi. Jarak sumber air dengan lokasi kebakaran sekitar enam kilometer,”
Sementara itu, sekitar 900 hektar lahan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur, terbakar tahun ini. Kebakaran yang banyak terjadi di padang ilalang itu diduga dilakukan pemburu satwa liar.
Rabu (16/10), kebakaran kembali terjadi di Resor Susukan Baru, TNWK. Api membakar sekitar 100 hektar padang ilalang, membuat 40 personel pemadam kebakaran dan pengelola TNWK berjibaku memadamkan api selama 14 jam.
”Api baru bisa dipadamkan Rabu tengah malam. Lima mobil pemadam dikerahkan ke lokasi. Jarak sumber air dengan lokasi kebakaran sekitar enam kilometer,” kata Kepala Balai TNWK Subakir di Bandar Lampung, Kamis.
Sukatmoko dari Humas TNWK menuturkan, kawasan padang ilalang yang terbakar merupakan lokasi rawan perburuan rusa dan burung liar.
Di Jambi, kebijakan libur sekolah diperpanjang hingga Sabtu akibat kabut asap. Kualitas udara masih pada level berbahaya meski hujan telah turun pada sejumlah lokasi kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Biro Humas Provinsi Jambi Johansyah mengatakan, selain anak sekolah dan mahasiswa, perempuan pegawai yang sedang hamil juga diliburkan untuk mengantisipasi dampak asap.
Hujan mengguyur Kota Palembang, Kamis pukul 14.00-15.00, serta beberapa daerah lain di Sumatera Selatan dengan intensitas ringan hingga sedang. Namun, ada daerah terbakar yang belum diguyur hujan. Kondisi ini dikhawatirkan membuat asap semakin pekat.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Ansori, Kamis. Titik panas di Sumsel berdasarkan pantauan satelit Lapan masih tinggi, yakni 296 titik panas. Pelaksana Tugas Camat Plaju, Kota Palembang, Darsil menambahkan, bencana asap membuat banyak warganya sakit batuk dan gangguan pernapasan.
Dijerat hukum
Kasus kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan menyeret 37 perorangan dan dua korporasi ke ranah penegakan hukum. Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kalsel Komisaris Besar Masrur di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, penyidikan kasus kebakaran hutan dan lahan di Kalsel terus berjalan.
Luas lahan dua korporasi yang terbakar sekitar 1.000 hektar
Dari 39 kasus itu, 12 kasus sudah tahap I (berita acara pemeriksaan dilimpahkan ke jaksa), satu kasus tahap P-19 (pengembalian berkas perkara untuk dilengkapi penyidik), dua kasus dalam tahap P-21 (pemberitahuan bahwa hasil penyidikan sudah lengkap), serta satu kasus sudah tahap II (tersangka dan barang bukti sudah dilimpahkan ke jaksa). Semuanya dari kasus perorangan.
Untuk kasus korporasi, penanganan masih dilakukan polda. Dua korporasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Banjar dalam penyidikan karena lahan perkebunannya terbakar.
”Luas lahan dua korporasi yang terbakar sekitar 1.000 hektar,” ujarnya.
(FLO/VIO/ITA/RAM/JUM)