Gedung Putih Mengakui Ada Motif dalam Pemberian Bantuan AS ke Ukraina
Gedung Putih mengakui bahwa keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menahan bantuan militer 391 juta dollar AS bagi Ukraina berkaitan dengan permintaannya agar Kiev menyelidiki Komite Nasional Demokrat.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
WASHINGTON, JUMAT — Gedung Putih mengakui bahwa keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menahan bantuan militer sebesar 391 juta dollar AS bagi Ukraina berkaitan dengan permintaannya agar Kiev menyelidiki Komite Nasional Demokrat dan kampanye presiden AS pada 2016.
Pengakuan itu keluar dari Penjabat Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney. Pernyataan tersebut melemahkan posisi Trump yang menyatakan bahwa tidak ada imbalan apa pun yang diminta ketika memberikan bantuan militer kepada Presiden Ukraina melalui sambungan telepon.
Pernyataan Mulvaney itu pun langsung berdampak. Pengacara Trump menyatakan kliennya tidak ada kaitan dengan penjelasan Mulvaney. Adapun Departemen Kehakiman menyatakan bahwa penjelasan Mulvaney itu merupakan hal yang baru bagi mereka. Partai Demokrat pun menyebut pernyataan Mulvaney itu sebagai bukti lanjutan penyalahgunaan Trump yang meminta ”bantuan” kepada Ukraina.
Trump, yang sedang berada di Texas, tetap menyebut pembantu seniornya itu sebagai ”orang yang baik”. ”Saya sangat percaya terhadap dia,” ujar Trump.
Pernyataan Mulvaney yang disampaikan dalam kesempatan yang langka di Gedung Putih itu merupakan fase baru dalam penyelidikan terkait proses pemakzulan Trump.
Mulvaney mengindikasikan adanya imbalan atas bantuan militer, tetapi berbeda dengan apa yang ditekankan oleh Demokrat selama ini bahwa bantuan militer diberikan kepada Ukraina agar Kiev menyelidiki perusahaan tempat anak mantan Wakil Presiden AS Joe Biden bekerja. Biden, bakal calon presiden dari Demokrat, disebut-sebut bakal menjadi pesaing kuat Trump pada Pemilu 2020.
Rangkuman transkrip kasar percakapan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperlihatkan bahwa Trump meminta bantuan Zelenskiy untuk menyelidiki perusahaan yang terkait anak Biden. Trump juga meminta Zelenskiy untuk menyelidiki perusahaan jasa keamanan yang dipakai Komite Nasional Demokrat yang menemukan adanya agen Rusia yang meretas jaringan komunikasi komite tersebut. Surat-surat elektronik yang diretas kemudian disebarkan oleh WikiLeaks sebelum pemilihan presiden tahun 2016.
”Melihat kembali pada apa yang terjadi tahun 2016 tentu jadi bagian yang ia khawatirkan dalam korupsi dengan negara itu,” kata Mulvaney kepada wartawan.
”Apakah dia juga menyebutkan kepada saya korupsi pada masa lalu yang terkait dengan peladen Komite Nasional Demokrat? Tentu, tidak perlu ditanyakan lagi,” tambah Mulvaney. ”Itu sebabnya kami menahan bantuan itu”.
Pengacara pribadi Trump, Jay Sekulow, mengeluarkan pernyataan tegas yang menyebutkan tidak ada hubungan antara tim hukum presiden dan komentar Mulvaney. ”Penasihat hukum presiden tidak terlibat dalam penjelasan pers Kepala Staf Mick Mulvaney,” kata Sekulow.
Namun, dalam beberapa jam, Mulvaney mengeluarkan pernyataan terpisah yang menyatakan bahwa pernyataannya disalahartikan. ”Biar saya perjelas, sama sekali tidak ada imbalan dalam bantuan militer Ukraina dan investigasi dalam pemilu 2016,” katanya.
”Presiden tidak pernah mengatakan kepada saya untuk menahan bantuan itu sampai Ukraina melakukan sesuatu yang berhubungan dengan peladen.”
Tetapi, mungkin sulit untuk melupakan apa yang dikatakan Mulvaney ketika Partai Demokrat pada akhirnya melakukan penyelidikan. Anggota DPR Demokrat dari California, Adam Schiff, yang juga Ketua Komite Intelijen yang memimpin penyelidikan pemakzulan, mengatakan, ”Saya pikir pengakuan Mulvaney memberikan arti bahwa segalanya telah berubah dari sangat, sangat buruk menjadi jauh, jauh lebih buruk.”
Mulvaney, yang telah menerima surat panggilan pengadilan dalam penyelidikan pemakzulan, sekarang kemungkinan akan diminta keterangan oleh penyidik. ”Saya percaya bahwa mereka pada dasarnya hampir mengakui kejahatan,” kata anggota DPR Demokrat dari Texas, Joaquin Castro, yang juga mendukung permintaan keterangan terhadap Mulvaney. (AP/REUTERS)