Dari Nasi Goreng Persatuan hingga Hari Persaudaraan Nusantara
Masyarakat dan relawan Jokowi-Amin menyambut pelantikan presiden dan wakil presiden dengan antusias dan bergembira. Momen itu dijadikan sebagai wadah memperkuat persatuan bangsa
Oleh
STEFANUS ATO/I GUSTI A BAGUS ANGGA PUTRA/insan alfajri
·3 menit baca
Masyarakat dan relawan Jokowi-Amin menyambut pelantikan presiden dan wakil presiden dengan antusias dan gembira. Momen itu menjadi wadah memperkuat persatuan bangsa dengan simbolisasi nasi goreng persatuan dan pengusulan Hari Persaudaraan Nusantara.
Relawan Jokowi-Amin, yang menyemarakkan suasana pelantikan di panggung hiburan utama Taman Pandang Istana, menjadikan hari pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 sebagai Hari Persaudaraan Nusantara. Melalui musik, sejumlah seniman yang menamakan diri Arjo (Artis Kerja Optimistis) berkali-kali menggelorakan pesan dan teriakan bersatu untuk seluruh rakyat Indonesia.
Ketua Umum Arjo Maria Eva mengajak seluruh rakyat untuk saling menghargai, melupakan perbedaan, dan bersama mengawal pemerintahan Jokowi-Amin. Dia juga mengajak masyarakat menyebar optimisme kemajuan bangsa.
Panitia Inaugurasi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 juga menyiapkan nasi goreng gratis bagi seluruh relawan Jokowi yang meramaikan acara. Sebanyak 130 gerobak nasi goreng berjejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat. Tiap gerobak menyajikan 200 porsi nasi goreng. Menu khas Indonesia ini bisa dinikmati semua kalangan yang hadir.
Selain itu, para artis Nusantara juga berpartisipasi menghibur masyarakat yang akan mengikuti pelantikan di sejumlah panggung publik yang digelar panitia. Salah satunya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Para artis itu antara lain Tika Panggabean, Udjo Karim (Project Pop), dan Ivy Batuta. Kelompok-kelompok relawan dan masyarakat semakin memadati panggung di Jalan Medan Merdeka Barat itu karena kehadiran figur selebritas yang turut bergabung di depan panggung.
Konser yang digelar itu bertajuk ”Bersatu Indonesia Maju”. Konser tersebut bertujuan sebagai pengingat pentingnya menjaga persatuan dan persaudaraan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan agama.
Pemerataan ekonomi
Sementara itu, masyarakat kecil tidak hanya berharap agar Indonesia senantiasa memelihara nilai-nilai persatuan dan persaudaraan. Mereka juga berharap ada pemerataan ekonomi bagi keluarga tidak mampu.
Zahir (39), pedagang kue pancong di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (20/10/2019), menyatakan, meski tetap pas-pasan, perekonomian sudah agak membaik dalam 10 tahun terakhir. Zahir sudah 20 tahun di Jakarta. Pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat, ini bercerita, sebelum tahun 2010, dirinya rerata hanya bisa menabung Rp 100.000 per bulan.
Masyarakat kecil berharap ada pemerataan ekonomi bagi keluarga tidak mampu.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ia bisa menabung hingga Rp 1 juta. Sekarang, ia sedang mengumpulkan modal untuk membuka warung di kampung halaman.
Ia berpesan kepada presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Ma’ruf Amin agar mengatur bantuan untuk rakyat miskin secara merata. Menurut dia, ada tebang pilih soal bantuan di kampungnya.
”Ada janda tua yang tinggal di rumah gubuk enggak dapat, tetapi yang tinggal di rumah gedong dapat,” katanya.
Selain itu, ia meminta pemerintah tetap menjaga keamanan. Ini bertujuan agar rakyat bisa tenang mencari nafkah.