Pelantikan Presiden, Keamanan Daerah Penyangga Ibu Kota Dijamin
Lebih dari 1.000 aparat keamanan diterjunkan demi mengamankan Cirebon, Jawa Barat, terkait pelantikan presiden dan wakil presiden, Minggu (20/10/2019). Pengetatan keamanan dilakukan hingga Minggu malam.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS - Lebih dari 1.000 aparat keamanan diterjunkan demi mengamankan Cirebon, Jawa Barat, terkait pelantikan presiden dan wakil presiden, Minggu (20/10/2019). Daerah penyangga ibu kota tersebut menjadi salah satu pusat perhatian keamanan karena dalam sepekan terakhir merupakan lokasi penangkapan sejumlah terduga teroris.
Hingga Minggu petang, jalur pantai utara dan sejumlah area publik seperti stasiun serta tempat ibadah di Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon terpantau aman dan kondusif. Kumpulan massa sempat terjadi di wilayah Trusmi dalam rangka acara adat memayu buyut Trusmi, Minggu pagi. Ratusan warga berkumpul untuk menyaksikan arak-arakan. Polisi pun terjun mengatur arus lalu lintas yang sempat terhambat.
Tawuran sempat terjadi pada Sabtu (19/10/2019) malam saat sekelompok warga membawa ider-ider, patung raksasa aneka rupa yang akan diarak dalam acara adat tersebut. Namun, polisi sigap membubarkan perselisihan tersebut. Semalam, aparat Kepolisian Resor Cirebon berpatroli untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat setempat.
Baca juga; Polres Jadi Sasaran Penyerangan Terduga Teroris di Cirebon
Selain patroli tiga kali sehari di area publik, pusat pemerintahan, dan tempat ibadah, polisi juga menggelar razia di jalur pantai utara menuju Jakarta. Lokasinya, sebelum Gerbang Tol Plumbon.
Sekitar 35 personel bersenjata lengkap turut memeriksa kendaraan umum, pribadi, dan angkutan barang. Razia dilakukan untuk mencegah pergerakan massa ke Jakarta dengan tujuan tidak jelas dan pengendara yang membawa barang mencurigakan, seperti senjata tajam.
"Hingga saat ini, situasi Cirebon aman dan kondusif. Besok (Senin) kegiatan rutin dan pelayanan masyarakat berlanjut," ucap Kepala Polres Cirebon Ajun Komisaris Besar Suhermanto. Dalam dua hari terakhir, pihaknya menerjunkan lebih dari 1.000 aparat keamanan yang terdiri dari polisi, TNI, dan Satpol PP Kabupaten Cirebon. Pengamanan berkaitan dengan pelantikan presiden dan wakil presiden di Jakarta.
Menurut Suhermanto, sebagai daerah penyangga ibu kota, keamanan dan kondusivitas Cirebon perlu dijamin. Apalagi, dalam sepekan terakhir, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror meringkus sejumlah terduga teroris di Cirebon. Mereka adalah YF, BA, S, LT, W, dan A. Adapun RF, terduga lainnya yang pernah tinggal di Cirebon, ditangkap di Kabupaten Indramayu, tetangga Cirebon.
Para terduga teroris merupakan sel Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon yang dipimpin YF, tukang servis alat elektronik di Desa Bojong Lor, Jamblang. Sel ini diduga masuk dalam grup Whatsapp terkait penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto pada 10 Oktober lalu di Pandeglang, Banten.
Densus 88 Antiteror juga menggeledah tempat tinggal terduga teroris. Lokasinya di Desa Kali Tengah, Kecamatan Tengah Tani, Sutawinangun (Kedawung), Cikalahang (Dukupuntang), Bojong Lor (Jamblang) dan Panembahan (Weru). Di Kota Cirebon, penggeledahan dilakukan di Kelurahan Panjunan dan Kesambi.
Sebelumnya, Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Cirebon meminta masyarakat agar tidak percaya pada berita hoaks, menolak radikalisme dan terorisme. "Masyarakat juga diimbau menolak unjuk rasa anarkis dan mendukung keamanan pelantikan presiden dan wakil presiden," kata Ketua FKUB Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani Amin.