Sukarelawan Berkomitmen Mengawal Pemerintahan Jokowi-Amin
Sejumlah elemen masyarakat dan sukarelawan pendukung Joko Widodo-Ma\'ruf Amin di Surabaya berkomitmen mengawal pemerintahan selama lima tahun mendatang.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sejumlah elemen masyarakat dan sukarelawan pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Surabaya berkomitmen mengawal pemerintahan selama lima tahun mendatang. Mereka akan kritis mengawal pemerintahan meski pernah menjadi pendukung saat kontestasi pemilihan presiden.
”Seluruh sukarelawan dan warga Surabaya akan mengawal dan memberikan masukan pada pemerintahan Jokowi-Amin,” kata salah seorang sukarelawan pendukung Jokowi-Amin, Tjuk Imam Restiadi, saat Tasyakuran Kebangsaan Pelantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Minggu (20/10/2019) sore, di Surabaya.
Tasyakuran atas pelantikan Jokowi-Amin di Surabaya dilakukan dengan membuat gunungan dari hasil bumi. Gunungan setinggi 7 meter yang berisi buah dan sayur menjadi simbol kemakmuran bangsa Indonesia. Selain itu, warga mengirim karangan bunga atas pelantikan Jokowi-Amin di depan Gedung Negara Grahadi.
Menurut Tjuk, Presiden Joko Widodo harus bisa menjaga, mempertahankan, dan mengimplementasikan ideologi Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila diyakini mampu membawa Indonesia menuju kesejahteraan.
Saat ini, lanjut dia, ideologi Pancasila memiliki tantangan karena ada pihak-pihak yang berupaya mengganti dengan ideologi yang lain. Oleh sebab itu, pemerintah harus berupaya maksimal menjaga Pancasila agar tidak tergoyahkan.
”Tolok ukur pengamalan ideologi Pancasila adalah Presiden dan seluruh pejabat negara bersikap adil kepada diri sendiri dan rakyat, jangan melakukan korupsi,” kata Tjuk.
Ketua Forum Alumni Jatim #01 Ermawan Wibisono menambahkan, seluruh sukarelawan dan masyarakat harus ikut menjaga persatuan dan kesatuan untuk menyongsong pemerintahan Jokowi-Amin selama lima tahun ke depan agar Indonesia terus maju. Perbedaan pilihan saat pilpres sudah saatnya dihentikan dan semua harus bergotong royong memajukan Indonesia.
Tolok ukur pengamalan ideologi Pancasila adalah presiden dan seluruh pejabat negara bersikap adil kepada diri sendiri dan rakyat, jangan melakukan korupsi.
Dia berharap, susunan kabinet yang dibentuk Jokowi-Amin memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing agar bisa bekerja maksimal. ”Semua harus langsung bekerja untuk mengatasi ketertinggalan Indonesia dari bangsa lain,” ucapnya.