Lebih dari 1.000 aparat keamanan diterjunkan untuk mengamankan Cirebon, Jawa Barat, terkait pelantikan presiden dan wakil presiden, Minggu (20/10/2019).
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS - Lebih dari 1.000 aparat keamanan diterjunkan untuk mengamankan Cirebon, Jawa Barat, terkait pelantikan presiden dan wakil presiden, Minggu (20/10/2019). Daerah penyangga Ibu Kota itu menjadi salah satu perhatian keamanan. Sepekan terakhir, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris di Cirebon.
Hingga Minggu petang, jalur pantai utara dan sejumlah area publik, seperti stasiun serta tempat ibadah di Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon, terpantau aman dan kondusif. Ratusan warga sempat berkumpul di wilayah Trusmi dalam acara adat memayu buyut Trusmi, Minggu pagi. Mereka menyaksikan arak-arakan. Polisi mengatur arus lalu lintas yang sempat terhambat.
Tawuran juga terjadi pada Sabtu (19/10) malam saat sekelompok warga membawa ider-ider, patung raksasa aneka rupa, yang akan diarak dalam acara adat. Namun, polisi segera membubarkan. Aparat Kepolisian Resor Cirebon berpatroli semalaman untuk menjamin keamanan dan ketertiban.
Polisi juga menggelar razia sebelum Gerbang Tol Plumbon. Sekitar 35 personel bersenjata lengkap memeriksa kendaraan umum, pribadi, dan angkutan barang. Hal ini untuk mencegah pergerakan massa ke Jakarta dengan tujuan tidak jelas.
”Hingga saat ini, situasi Cirebon aman dan kondusif. Besok (Senin) kegiatan rutin dan pelayanan masyarakat berlanjut,” ucap Kepala Polres Cirebon Ajun Komisaris Besar Suhermanto. Dalam dua hari terakhir, pihaknya menerjunkan lebih dari 1.000 aparat keamanan yang terdiri dari polisi, TNI, dan Satpol PP Kabupaten Cirebon.
Menurut Suhermanto, tim Densus 88 Antiteror meringkus sejumlah terduga teroris di Cirebon, yakni YF, BA, S, LT, W dan A. Terduga lain, RF, yang pernah tinggal di Cirebon, ditangkap di Kabupaten Indramayu. Para terduga teroris merupakan sel Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon yang dipimpin YF, tukang servis alat elektronik di Desa Bojong Lor, Jamblang. Sel ini diduga masuk dalam grup Whatsapp terkait penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto pada 10 Oktober lalu di Pandeglang, Banten.
Masyarakat agar tidak percaya pada berita hoaks serta menolak radikalisme dan terorisme.
Densus 88 Antiteror juga menggeledah tempat tinggal terduga teroris di Desa Kali Tengah, Kecamatan Tengah Tani, Sutawinangun (Kedawung), Cikalahang (Dukupuntang), Bojong Lor (Jamblang) dan Panembahan (Weru). Di Kota Cirebon, penggeledahan dilakukan di Kelurahan Panjunan dan Kesambi.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani Amin meminta masyarakat agar tidak percaya pada berita hoaks serta menolak radikalisme dan terorisme. (IKI)