Profil Mahfud MD, Orang Pertama yang Dipanggil Jokowi
Pengalaman Mahfud MD membawa karier pengabdiannya paripurna kepada negara, di bidang eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Oleh
ANDREAS YOGA PRASETYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sehari setelah pelantikan, Senin (21/10/2019), Presiden Joko Widodo langsung memanggil sejumlah nama ke Istana Merdeka untuk diminta bantuan mengisi posisi menteri Kabinet Kerja Jilid 2. Salah seorang yang pertama dipanggil ke Istana Merdeka oleh Presiden Joko Widodo adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.
Sosok Mahfud MD awalnya dikenal sebagai akademisi di bidang hukum. Namanya makin dikenal publik setelah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (2008-2013). Pengalamannya membawa karier pengabdiannya paripurna kepada negara, di bidang eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Publikasi Biografi Mahfud MD: Terus Mengalir (2013) mencatat, kemampuannya diasah sejak duduk di bangku kuliah. Semasa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, pria kelahiran Sampang, Madura, 13 Mei 1957, ini aktif di berbagai organisasi, terutama di pers kampus Muhibbah.
Setelah lulus kuliah, Ia mendalami ilmu politik. Dalam disertasinya, Mahfud menulis bagaimana politik mengarahkan hukum. Ia tercatat sebagai orang pertama tercepat menyelesaikan studi doktoral, S-3 Hukum Tata Negara di UGM, yakni 2 tahun 8 bulan.
Pada usia 41 tahun, ia mencapai puncak tertinggi bidang akademis sebagai guru besar termuda saat itu. Prestasinya membawa Mahfud menjadi staf ahli di Kementerian Negara urusan Hak Asasi Manusia.
Kariernya terus mengalir, dari menteri (cabang eksekutif), anggota DPR (cabang legislatif), dan ketua Mahkamah Konstitusi (cabang yudikatif).
Karier yang pernah dijalani Mahfud MD adalah dosen Fakultas Hukum UII, Yogyakarta sejak 1984, kemudian dosen Pascasarjana Program Magister Manajemen dan Program Magister Hukum UII, Yogyakarta (sejak 1993), dan Pembantu Rektor I UII, Yogyakarta (1994-2000).
Mahfud MD kemudian menjadi Staf Ahli Menteri Negara Urusan HAM (1999-2000) dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (2000). Jabatan menteri yang pernah diembannya adalah Menteri Pertahanan pada Kabinet Abdurrahman Wahid (2000-2001) dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Abdurrahman Wahid (2001).
Lepas dari pemerintahan, Mahfud MD kemudian menjadi DPR RI periode 2004-2009 dari Partai Kebangkitan Bangsa. Namun, posisi itu ia lepas begitu resmi terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi pada 26 Maret 2008. Mahfud MD menjadi ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013.
Beberapa buku yang pernah ditulisnya, antara lain Politik Hukum Indonesia (1998), Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi (2006), Hukum Tak Kunjung Tegak (2007), serta Gus Dur: Islam, Politik dan Kebangsaan (2010).
Mantan Ketua MK Mahfud MD menjadi satu dari sejumlah nama yang disebut berpotensi menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo pada Pemilu April 2019. Kini, anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini disebut-sebut masuk kabinet setelah Presiden Joko Widodo memanggilnya ke Istana Kepresidenan pada 21 Oktober 2019. (LITBANG KOMPAS)