Sekitar 1.000 Warga Batu Masih Bertahan di Pengungsian
Lebih dari 1.000 warga Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, yang terdampak angin kencang bertahan di pengungsian. Embusan angin kencang masih membuat warga cemas.
Oleh
defri werdiono
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Lebih dari 1.000 warga Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, yang terdampak angin kencang masih bertahan di pengungsian. Senin (21/10/2019) pagi, angin kencang sempat mereda. Namun, selepas pukul 09.00, embusan angin kembali meningkat.
Data pengungsi hingga Senin pukul 02.30, yang masuk ke Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batu, mencapai 1.270 orang. Mereka berada di Rumah Dinas Wali Kota Batu sebanyak 122 orang, Balai Desa Punten (530 orang), Posko BPBD (379 orang), Balai Desa Tulungrejo (40 orang), dan SDN Punten (173 orang).
”Kami masih bertahan di pengungsian, belum kembali ke rumah. Selain listrik masih padam, udara juga masih berdebu. Debu sampai masuk rumah,” ujar Sumai, warga Dusun Lemah Putih, Desa Sumberbrantas, yang mengungsi ke rumah mertuanya di Dusun Gondang, Desa Tulungrejo.
Yuliana, warga Dusun Jurangkuali, Desa Sumberbrantas, mengatakan, Senin pagi suaminya pulang dan hingga kini belum kembali lagi ke pengungsian. ”Sepertinya dia memilih bertahan di rumah, padahal rumah sudah rusak. Saya tidak tahu apa alasannya. Padahal, teman-teman dia mengungsi semua,” katanya.
Yuliana mengungsi di SDN Punten 1 bersama tiga anaknya dan kedua orangtua. Sejauh ini, logistik di pengungsian mencukupi, bahkan berlebih. Ia pun mengaku tidak mengetahui kondisi terkini desanya.
Selain warga yang masih bertahan, dari pengamatan Kompas, sejumlah pengungsi juga baru datang, baik setelah dievakuasi petugas dan relawan maupun datang dengan kendaraan sendiri.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batu A Choirur Rochim mengatakan, sejauh ini sudah tidak ada evakuasi masif yang dilakukan, tetapi ada warga yang atas inisiatif sendiri datang ke pengungsian. Sebelumnya, mereka mencoba bertahan di rumahnya sejak kemarin.
Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, pengungsi akan segera dikembalikan ke rumah masing-masing begitu situasi aman. Pemerintah Kota Batu sendiri sudah menetapkan status tanggap darurat sejak Minggu (20/10) hingga tujuh hari ke depan.
”Pengungsi yang rumahnya tidak rusak bisa kembali ke rumah masing-masing setelah situasi aman, tetapi untuk yang rusak mungkin masih bertahan di pengungsian. Kami masih mendata berapa yang rusak dan harus diperbaiki,” tuturnya.
Pengungsi yang rumahnya tidak rusak bisa kembali ke rumah masing-masing setelah situasi aman, tetapi untuk yang rusak mungkin masih bertahan di pengungsian.
Menurut Dewanti, pihaknya tidak membatasi berapa banyak dana APBD yang dialokasikan untuk membantu korban bencana angin kencang di Sumberbrantas. Pemerintah Kota Batu akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menangani hal ini.