KABUL, RABU — China mengorganisasi pertemuan antarfaksi yang berseberangan di Afghanistan sebagai bagian untuk mengakhiri perang di Afghanistan. Upaya itu diambil setelah negosiasi antara Taliban dan Amerika Serikat gagal, demikian disampaikan pejabat Afghanistan, Rabu (23/10/2019).
China yang berbatasan dengan Afghanistan telah berusaha mendorong upaya perdamaian. Bulan lalu, delegasi Taliban telah berkunjung ke Beijing.
”China telah mengundang delegasi … untuk berpartisipasi dalam dialog antar-Afghanistan,” kata juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, di Twitter, Selasa (22/10/2019).
Ia juga mengatakan, Mullah Abdul Ghani Baradar, salah seorang pendiri Taliban, telah bertemu dengan diplomat China di Doha, Qatar. ”Kedua pihak membahas pertemuan antar-Afghanistan mendatang dan hal-hal yang terkait masalah di Afghanistan,” ujar Shaheen.
Dialog antar-Afghanistan tersebut bertujuan untuk membangun rekonsiliasi di antara pihak-pihak yang bertikai serta berjalan secara paralel dengan negosiasi antara pemberontak dan AS.
Pembicaraan tersebut bertujuan untuk mencapai kesepakatan soal penarikan pasukan asing dari Afghanistan sebagai imbalan atas jaminan keamanan Taliban. Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump menghentikan pembicaraan setelah milisi melakukan serangan bom di Kabul yang menewaskan 12 orang, termasuk prajurit AS.
Dialog antar-Afghanistan tersebut bertujuan untuk membangun rekonsiliasi di antara pihak-pihak yang bertikai serta berjalan secara paralel dengan negosiasi antara pemberontak dan AS.
AS berharap, kesepakatannya dengan Taliban akan mengarah pada gencatan senjata dan pembahasan pembagian kekuasaan antara Pemerintah Afghanistan dan pemberontak. Akan tetapi, Taliban menolak untuk berbicara dengan Pemerintah Afghanistan yang disebutnya sebagai boneka AS.
Para pejabat Afghanistan yang ikut dalam dialog antar-Afghanistan yang diinisiasi oleh China datang sebagai warga biasa. Itulah yang menjadi dasar pijakan pertemuan yang diinisiasi oleh China.
”Semua peserta yang hadir dalam pertemuan datang mewakili dirinya dan mereka akan berbagi pandangan pribadinya untuk menyelesaikan masalah Afghanistan,” ujar Shaheen.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, China mendukung proses perdamaian Afghanistan dan bersedia untuk membantu hal itu terwujud. Namun, Chunying menolak berkomentar langsung soal pertemuan yang digagasnya.
Juru bicara Pemerintah Afghanistan menyatakan, pertemuan di China akan dilaksanakan akhir bulan ini. Pemerintah Afghanistan belum memutuskan siapa yang akan diutus untuk menghadiri pertemuan itu.
”Kami menyambut baik semua yang membantu proses perdamaian di Afghanistan,” kata Najia Anwari, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri untuk Urusan Perdamaian.
Juru bicara mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai yang menghadiri pertemuan antar-Afghanistan putaran pertama di Rusia pada Februari lalu menyatakan, Karzai akan hadir jika diundang.
Komandan milisi veteran Afghanistan sekaligus seorang politisi, Ismail Khan, menuturkan, dirinya akan menjadi salah satu dari 30 orang delegasi yang hadir dalam pertemuan antar-Afghanistan, termasuk wakil Pemerintah Afghanistan. Namun, menurut dia, pertemuan itu tidak akan memberikan kesimpulan apa pun.
”Saya harap, dialog ini membuka jalan bagi pertemuan selanjutnya di mana kita bisa mencapai solusi damai,” kata Khan. (REUTERS/AFP)