logo Kompas.id
UtamaBeban Sosial Pemerintahan Baru...
Iklan

Beban Sosial Pemerintahan Baru 2019-2024 (2)

Sejak Pemilu 2014 dan Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017, kotak pandora pengetahuan seolah telah terbuka sangat lebar, menyebabkan pengetahuan tak lagi dapat menjadi privilese hegemonik yang berdimensi tunggal.

Oleh
Bambang Setiawan
· 5 menit baca

Sejak Pemilu 2014 dan Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017, kotak pandora pengetahuan seolah telah terbuka sangat lebar, menyebabkan pengetahuan tak lagi dapat menjadi privilese hegemonik yang berdimensi tunggal. Setiap pengetahuan kemudian berdimensi jamak, multifaset. Sebuah kebenaran selalu mendapatkan antitesis yang sepadan. Namun, sejak itu pula, nyaris tak pernah terjadi sintesis. Tiap antitesis berhimpun dalam paradigmanya sendiri, menebal dan diselimuti tabir yang tak mudah ditembus pemikiran lain.

Jika susun bangun pengetahuan selalu berproses dari tesis-antitesis-sintesis, sekarang hal itu seolah berhenti di antitesis dan kokoh di dalam dua kutub diametrikal. Kristalisasi dua kutub paradigma ini terejawantahkan dalam kata sederhana, ”cebong” dan ”kampret”, serta meneguh dalam sosok Joko Widodo di satu sisi dan Prabowo Subianto di sisi lain saat Pemilu 2019.

Pembelahan tidak hanya terjadi secara horizontal, tetapi juga melibatkan segregasi vertikal. Pemahaman sederhana yang ada di kelas bawah berhadapan dengan logika terbalik-balik di kelas atas. Makna ”baik” yang dipahami kelas bawah bisa menjadi multitafsir pada kelas atas yang selalu curiga.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000