Pemprov DKI Berencana Bangun Terowongan untuk Atasi Pelintasan Sebidang
Untuk mendukung kelancaran angkutan umum dan mengatasi kemacetan lalu lintas karena pelintasan sebidang, Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana menutup pelintasan sebidang.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk mendukung kelancaran angkutan umum dan mengatasi kemacetan lalu lintas karena pelintasan sebidang, Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana menutup pelintasan sebidang dan melengkapi dengan terowongan (underpass), bukan jalan layang (flyover).
”Pilihan untuk lebih membangun underpass daripada flyover karena ke depan kami menginginkan kapasitas angkutan kereta meningkat,” jelas Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Seperti diketahui, saat ini salah satu agenda besar Pemprov DKI Jakarta adalah mendorong penggunaan angkutan umum yang lebih banyak dibandingkan kendaraan pribadi. Caranya dengan menyediakan angkutan umum yang lebih nyaman dan aman, dengan cakupan layanan yang lebih luas.
Demikian juga untuk angkutan umum yang diselenggarakan pemerintah pusat, terutama kereta komuter. Ke depan, seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional, ada sejumlah proyek infrastruktur kereta api dalam kota di DKI Jakarta.
Infrastruktur kereta api itu dimaksudkan untuk menambah jumlah penumpang dan layanan angkutan dengan kereta. ”Untuk meningkatkan itu, salah satunya dengan membangun elevated loop atau jalur layang yang melingkar,” jelas Syafrin.
Hari Nugroho, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, menambahkan,
untuk mempermudah pergerakan manusia, pihaknya memperbaiki dan meningkatkan kualitas jembatan penyeberangan orang (JPO).
Pada 2018, lima JPO sudah selesai dan sudah digunakan, yaitu JPO Jelambar Barat, JPO Sumarno, JPO Polda Metro Jaya, JPO Gelora Bung Karno, dan JPO Bundaran Senayan.
Pada 2019, lanjut Hari, JPO yang pembangunannya tengah berproses dan mencapai 70 persen adalah JPO Daan Mogot dan JPO Pasar Minggu. ”JPO Daan Mogot akan berbentuk jembatan gantung,” jelas Hari.
Pada 2020, ada 18 JPO yang akan dibangun. Sebelas JPO sudah selesai perencanaan dan tujuh lainnya dalam tahap perencanaan.