Posisi kabinet yang lebih seimbang antara profesional dan parpol membuat upaya pemerintah untuk menarik investasi asing masuk Indonesia harusnya lebih sukses.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pasar modal terus melanjutkan respons positif yang tampak dari reli penguatan Indeks Harga Saham Gabungan dalam sepuluh hari perdagangan beruntun. Meredanya aksi ambil untung investor serta pelonggaran kebijakan suku bunga moneter jadi sentimen positif bagi bursa saham Tanah Air.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (24/10/2019) ditutup menguat menguat 81,84 poin atau 1,31 persen ke posisi 6.339,65. Adapun kelompok 100 saham unggulan Kompas atau indeks Kompas100 menguat 23,18 poin atau 1,84 persen ke level 1,281,87.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan aksi beli bersih mencapai Rp 604,44 miliar sepanjang perdagangan hari ini. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 608.736 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 15,95 miliar lembar saham senilai Rp 10,71 triliun.
Analis Panin Sekuritas, Wiliam Hatanto, menilai sentimen domestik terkuat penambah energi penguatan IHSG adalah keputusan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia dari 5,25 persen menjadi 5 persen. Penguatan juga ditopang meredanya aksi ambil untung yang dalam 3 hari perdagangan beruntun dilakukan investor.
“Sentimen pemangkasan suku bunga acuan berpotensi masih akan menopang IHSG untuk kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan akhir pekan ini,” ujar William.
Angin segar perbankan
Sementara itu Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memproyeksikan, IHSG diperkirakan akan bergerak menguat terbatas. Dampak dari penurunan suku bunga menjadi angin segar bagi saham-saham perbankan untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan akhir pekan.
“Selain sektor keuangan, tentunya saham emiten properti dan konstruksi juga diproyeksikan bakal menghijau juga. Untuk perdagangan besok sentimen pengumuman kabinet sepertinya sudah lewat momentumnya,” ujarnya.
Pola pergerakan IHSG, lanjutnya, masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi serta sedang membentuk pola akumulasi sebelum melanjutkan kenaikan. Sentimen ini dipengaruhi derasnya aliran masuk modal yang tercatat masih positif sejak awal tahun. Melansir data RTI Infokom, aksi beli investor asing sejak awal Januari 2019 hingga Kamis (24/10/2019) telah mencapai Rp 45,04 triliun.
Keseriusan pemerintah
Tidak seperti 3 hari perdagangan sebelumnya, sepanjang Kamis ini IHSG nyaman berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham. Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi menilai hal ini menjadi bagian dari dampak sentimen penunjukan sejumlah nama oleh Presiden Jokowi untuk mengisi posisi menteri koordinator (Menko).
“Pasar tidak sekadar melihat sosok yang dipilih, namun lebih menantikan kebijakan yang akan diambil dalam waktu dekat, di mana kesinambungan kebijakan dengan kebijakan pendahulu akan berdampak positif pada pasar,” ujar Lucky dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.
Presiden Jokowi telah memilih Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan menggantikan Wiranto serta menunjuk Airlangga Hartarto menjadi Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Darmin Nasution.
Adapun Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dijabat Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi dijabat Luhut Binsar Pandjaitan. Presiden Jokowi memperjelas nomenklatur investasi dalam kabinet yang menjadi sinyal kuat keseriusan pemerintah bekerja mewujudkan investasi.
Lucky menilai, posisi kabinet yang lebih seimbang antara profesional dan parpol membuat upaya pemerintah untuk menarik investasi asing masuk Indonesia harusnya lebih sukses. Apalagi pemerintah serius memprioritaskan undang-undang menyangkut perpajakan, minerba, dan ketenagakerjaan.
“Selain itu, melalui koalisi gemuk yang ada di parlemen saat ini, upaya untuk mendapatkan persetujuan dari parlemen diharapkan tidak memakan waktu yang lama,” ujarnya.