Reuni Singkat Ryamizard-Prabowo dan Slogan Douglas MacArthur
Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Kerja Ryamizard Ryacudu menyerahkan jabatan kepada rekan sejawatnya, Prabowo Subianto, Kamis (24/10/2019), di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Kerja Ryamizard Ryacudu menyerahkan jabatan kepada rekan sejawatnya, Prabowo Subianto, Kamis (24/10/2019), di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Mereka berdua sepakat bahwa prajurit akan terus mengabdi hingga akhir hayat.
Old soldiers never die, they just fade away. Prajurit tak pernah berpulang. Mereka hanya menepi saat tiba waktunya untuk memberi kesempatan kepada generasi penerus. Suatu saat, ketika tugas negara memanggil, prajurit pasti memenuhi panggilan itu.
Adagium yang dipopulerkan Jenderal Douglas MacArthur dalam pidato perpisahannya di Kongres Amerika Serikat, 19 April 1951, itu disinggung Prabowo saat serah terima jabatan Menteri Pertahanan dari Ryamizard. Tak sampai di situ, ia pun menambahkan, hanya maut yang dapat menghentikan pengabdian prajurit terhadap bangsanya.
”Old soldiers never die and they never fade away. Until they are called by the Mighty Lord,” katanya.
Atas dasar pengabdian tiada akhir terhadap bangsa itulah, Prabowo menerima mandat sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju. ”Tugas yang saya terima dari Presiden adalah ikut membantu memperkuat TNI. Supaya kita bisa semua menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Saya yakin, Ryamizard juga akan terus mengabdi,” tuturnya.
Prabowo bercerita, dirinya dan Ryamizard sama-sama ditempa menjadi taruna Angkatan Darat di Lembah Tidar, Magelang. Mereka berada di kompi dan tidur di barak yang sama. Bahkan, rahasia Prabowo pun Ryamizard tahu. ”Jangan banyak dibuka, ya, Pak,” katanya kepada Ryamizard.
Ryamizard pun membalas guyonan tersebut. Kebetulan, kompi mereka diisi banyak prajurit ”nakal”. ”Jadi, kami sudah sama-sama tahulah isinya. Sesama bus kota dilarang menyalip,” ujar Ryamizard.
Mantan Kepala Staf TNI AD ini menyatakan, dirinya akan tetap mengabdi kepada bangsa. Ryamizard berharap, pegawai di Kementerian Pertahanan tetap loyal kepada Prabowo.
”Yang pertama loyalitas, kepandaian nomor dua. Mobil kalau mesinnya ngadat enggak jalan. Jadi loyalitas tegak lurus, harus betul dilaksanakan agar Kemenhan semakin maju,” katanya.
Menurut dia, radikalisme menjadi ancaman bagi bangsa ini. Bahkan, dia menyebut sekitar 3 persen anggota TNI terpapar radikalisme. Belum lagi aparatur sipil negara di instansi lain dan pegawai badan usaha milik negara. ”Kita harus hentikan hal ini,” lanjutnya.
Ketika menjawab pertanyaan wartawan terkait kerja Kemenhan ke depan, Prabowo berjanji akan mempelajari semua masalah terlebih dahulu. Ia akan menjalin koordinasi dengan TNI dan kementerian-kementerian terkait. Ia juga akan melanjutkan program-program yang sudah dirintis oleh menteri sebelumnya.
”Saya hargai semua pertanyaan. Tetapi saya mohon, saya baru beberapa jam serah terima. Saya belum mempelajari semua masalah. Jadi, saya belum bisa kasih jawaban yang tepat,” ucap Prabowo.
Acara serah terima jabatan tersebut dihadiri Panglima TNI beserta kepala staf dari tiga angkatan. Selain itu, hadir juga Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD; Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo; serta anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani.
Prabowo akan menjalin koordinasi dengan TNI dan kementerian-kementerian terkait serta akan melanjutkan program-program yang sudah dirintis oleh menteri sebelumnya.
Prabowo tiba di Kemenhan pukul dua siang. Ia disambut dengan upacara militer. Serah terima jabatan diselenggarakan sekitar setengah jam seusai upacara.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan Brigadir Jenderal TNI Totok Sugiharto menjelaskan, upacara militer sudah menjadi tradisi dalam serah terima jabatan. ”Baik menterinya dari militer atau sipil, tradisinya memang begitu,” katanya.