Pemerintah Spanyol, Kamis (24/10/2019), memindahkan makam diktator Spanyol, Jenderal Francisco Franco dari mausoleum Valley of the Fallen di luar Madrid ke ruang bawah tanah pemakaman negara Mingorrubio di utara Madrid.
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
MADRID, KAMIS— Pemerintah Spanyol, Kamis (24/10/2019), memindahkan makam diktator Spanyol, Jenderal Francisco Franco dari mausoleum Valley of the Fallen yang terletak di luar Madrid ke ruang bawah tanah pemakaman negara Mingorrubio di utara Madrid.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez memprioritaskan pemindahan makam Franco tersebut sejak berkuasa pada Juni 2018. Sanchez mengatakan, Spanyol tidak boleh ”terus memuliakan” seorang diktator yang meraih kekuasaan melalui perang saudara, yang dimenangkan oleh pasukan Nasionalis pimpinan Franco.
”Ini adalah kemenangan besar bagi martabat, ingatan, keadilan, dan perbaikan demokrasi Spanyol,” kata Sanchez tentang momen bersejarah yang berlangsung dua minggu menjelang pemilihan umum Spanyol, 10 November 2019.
Franco memerintah Spanyol sejak 1939 hingga 1975 setelah ia dan perwira lainnya memimpin pemberontakan melawan pemerintah demokratis Spanyol tahun 1936. Pemberontakan itu memicu perang saudara selama tiga tahun.
Sejak kematiannya 44 tahun yang lalu, jenazah Franco dimakamkan di mausoleum Valley of the Fallen yang berdiri megah sekitar 50 kilometer di barat laut Madrid. Mausoleum ini telah lama menarik perhatian para wisatawan dan simpatisan sayap kanan.
Dikritik
Pemindahan makam Franco, yang dikritik kalangan konservatif, disiarkan langsung di saluran TV Spanyol dan situs web media. Menjelang pemindahan makam, 22 anggota keluarga Franco tiba di lokasi untuk menyaksikan penggalian yang dimulai sebelum pukul 11.00. Peti mati Franco diangkat dari bawah lempengan marmer dan granit yang memiliki berat dua ton.
Menteri Kehakiman Spanyol Dolores Delgado juga berada di lokasi mewakili pemerintah, tetapi tidak ada wartawan yang diizinkan masuk. Empat kerabat membawa peti mati dan kemudian ditempatkan ke dalam mobil jenazah, setelah itu dipindahkan ke dalam helikopter yang akan menerbangkan jenazah Franco ke El Pardo, tempat ia akan dimakamkan bersama istrinya di pemakaman negara Mingorrubio di utara Madrid.
Mereka tidak ingin makam Franco dipindahkan.
Awalnya pemindahan itu dijadwalkan pada Juni 2018, tetapi tertunda lebih dari satu tahun karena ada perlawanan hukum oleh keturunan Franco. Mereka tidak ingin makam Franco dipindahkan.
Para pengkritik menuduh Sanchez melakukan pemindahan makam itu untuk memenangkan suara dalam pemilu 10 November 2019. Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan bulan ini di harian El Mundo menunjukkan, warga Spanyol pun terbelah dalam menyikapi pemindahan makam Franco. Sebanyak 43 persen mendukung pemindahan, tetapi 32,5 persen menentang dan sisanya ragu- ragu. (AP/AFP)