Meski banyak pertanyaan mengenai penunjukan Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Presiden Joko Widodo meyakini ia dapat menjalin kerja sama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Oleh
Nina Susilo
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim ekonomi Kabinet Indonesia Maju sempat mendapat sentimen negatif. Namun, Presiden Joko Widodo memiliki alasan kuat dalam menempatkan orang-orangnya.
Presiden memilih Sri Mulyani melanjutkan tugas sebagai Menteri Keuangan, sedangkan Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
”Duet ini sudah saling mengerti, sudah saling tahu apa yang dikerjakan saat menghadapi tekanan tantangan eksternal, ekonomi global yang tidak menentu, sulit diprediksi. Saling pengertian ini penting sekali untuk kabinet kita ini. Dan, saya tekankan kerja tim itu yang paling penting, bukan kerja individu menteri-menteri. Enggak, ini adalah kerja tim, termasuk dengan menteri yang berkaitan dengan ekonomi yang lain,” tutur Presiden, Kamis (24/10/2019), di Jakarta.
Duet ini juga dinilai sudah memahami masalah moneter. Kekompakan ini juga sudah terbentuk dengan Gubernur Bank Indonesia, Ketua Otoritas Jasa Keuangan, dan jajarannya.
Selain saling memahami, mereka dinilai juga menguasai lapangan yang saat ini situasinya tidak menentu. Kekompakan ditambah kecepatan eksekusi membuat Presiden Jokowi yakin dengan timnya.
”Saya melihat (mereka) memiliki kemampuan detail lapangan yang baik. Saya ingin konkret-konkret saja. Dan, sesuai saya sampaikan di dalam pidato pelantikan bukan hanya send saja, tetapi deliver, ini penting sekali sehingga betul-betul setiap anggaran, setiap kebijakan yang ada, betul-betul bisa menetas,” tuturnya.
Kendati Presiden memiliki kepercayaan tinggi kepada tim ekonominya, pasar berbicara lain. Sesaat setelah Presiden Jokowi mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju, Indeks Harga Saham Gabungan yang sempat naik saat pembukaan perdagangan pada Rabu pagi, malah anjlok.
IHSG dibuka pada level 6.244,41 atau menguat 18,91 poin dari penutupan di hari sebelumnya. Namun, sesaat setelah pengumuman kabinet, IHSG melemah menjadi 6.214 pada pukul 11.30. Kendati IHSG hari itu ditutup pada level 6.257,81 atau menguat 32,3 poin, penurunan yang sempat terjadi menunjukkan pelaku pasar merespons negatif pada Kabinet Indonesia Maju.
Sebagaimana dikutip Kompas, Airlangga bertugas memimpin sepuluh kementerian beserta institusi turunannya. Sepuluh kementerian itu yakni Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Selanjutnya, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
”Pesan pertama Presiden (untuk Menko Perekonomian), harus dibuat program untuk mengurangi defisit transaksi berjalan,” ujar Airlangga seusai serah terima jabatan Menko Perekonomian di Jakarta, Rabu (23/10/2019) sore.