China Minta Syarat Pembatalan Tarif untuk Penuhi Permintaan Dagang AS
China dilaporkan siap membeli lebih banyak produk pertanian AS, tetapi dengan sebuah syarat yang tengah dipertimbangkan Washington.
Oleh
BENNY DWI KOESTANTO
·3 menit baca
WASHINGTON, SABTU — Para pejabat China dan Amerika Serikat melanjutkan perundingan perdagangan kedua negara pada Jumat (25/10/2019). China dilaporkan siap membeli lebih banyak produk pertanian AS, tetapi dengan sebuah syarat yang tengah dipertimbangkan Washington. Syaratnya adalah AS harus membatalkan kenaikan tarifnya.
Jika syarat itu benar-benar dipenuhi AS, Beijing sebagai imbalannya akan membebaskan beberapa produk pertanian AS dari tarif, termasuk kedelai dan gandum serta jagung. Hal itu diungkapkan seorang sumber yang berbasis di China.
Dengan perjanjian tersebut, andai nanti disepakati, pembeli akan dibebaskan dari tarif tambahan untuk pembelian di masa depan. Adapun untuk pembelian produk sebelumnya yang berada di dalam daftar tarif, pembeli mendapatkan pengembalian untuk tarif yang sudah mereka bayarkan.
Namun, jumlah akhir pembelian China sejauh ini tidak pasti. Presiden AS Donald Trump telah menggembar-gemborkan pembelian 40-50 miliar dollar AS per tahun. Angka itu jauh di atas pembelian China sepanjang 2017 sebesar 19,5 miliar dollar AS, sebagaimana diukur oleh lembaga American Farm Bureau.
Salah satu sumber lain mengatakan bahwa tawaran China akan dimulai dengan pembelian sekitar 20 miliar dollar AS secara tahunan. Jumlah itu sebagian besar memulihkan status quo sebelum perang dagang kedua negara, tetapi lalu dapat meningkat seiring waktu. Pembelian juga akan tergantung pada kondisi pasar dan harga.
Kepala Perwakilan Dagang Amerika Serikat Robert Lighthizer, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, dan Wakil Perdana Menteri China Liu He dijadwalkan berbicara melalui telepon pada Jumat. Hal itu merupakan upaya terbaru mereka untuk meredakan perang dagang selama 16 bulan yang mengguncang pasar keuangan, mengganggu rantai pasokan, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Kedua pihak berupaya menyetujui teks untuk perjanjian perdagangan ”Fase 1” yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 11 Oktober 2019.
Sejauh ini Trump hanya setuju untuk membatalkan kenaikan tarif pada 15 Oktober atas barang-barang China senilai 250 miliar dollar AS sebagai bagian dari pemahaman yang dicapai tentang pembelian produk pertanian, peningkatan akses ke pasar jasa keuangan China, serta peningkatan perlindungan untuk hak kekayaan intelektual dan pakta mata uang.
Namun, untuk menyimpulkan kesepakatan, Beijing diperkirakan akan meminta Washington membatalkan rencananya mengenakan tarif barang-barang China senilai 156 miliar dollar AS. Hal itu termasuk ponsel, komputer laptop, dan mainan, per 15 Desember 2019.
Beijing juga kemungkinan akan meminta penghapusan tarif 15 persen yang diberlakukan pada 1 September terhadap sekitar 125 miliar dollar AS barang-barang asal China. Trump memberlakukan tarif pada Agustus setelah beberapa putaran perundingan tidak membuahkan hasil. Akibatnya, secara efektif Washington menerapkan tarif hampir seluruh impor AS dari China senilai 550 miliar AS.
”Pihak China ingin kembali ke tarif hanya terhadap barang-barang senilai 250 miliar AS,” kata sumber itu.
Derek Scissors, pakar China di American Enterprise Institute di Washington, mengatakan bahwa tujuan awal perundingan pada awal Oktober adalah untuk menyelesaikan teks kesepakatan tentang kekayaan intelektual, pertanian, dan akses pasar untuk membuka jalan bagi penundaan tarif pada Desember. ”Aneh (presiden) begitu optimistis dengan Liu He, tetapi masih belum menurunkan tarif 15 Desember dari meja perundingan,” kata Scissors.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, pekan lalu, mengatakan, tidak ada keputusan yang dibuat tentang tarif 15 Desember. Ia menyatakan, ”Kami akan mengatasinya ketika kami terus melakukan negosiasi.” (REUTERS)