Kelompok kriminal bersenjata membunuh tiga warga sipil di Kampung Pugisida, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Aparat pun mengecam pembunuhan itu dan berjanji mengejar para pelaku.
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata membunuh tiga warga sipil di Kampung Pugisida, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Aparat pun mengecam pembunuhan itu dan berjanji mengejar para pelaku.
Hal ini disampaikan Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Cpl) Eko Daryanto, di Jayapura, Sabtu (26/10/2019). Eko mengatakan, peristiwa yang terjadi pada Jumat (25/10) itu diduga dilakukan kelompok pimpinan Lekagak Telenggen.
Para pelaku sempat menghadang Titus, tetapi mereka melepaskannya.
Identitas ketiga korban adalah Rizal (31), Herianto (31), dan La Soni (25). Ketiga korban yang berprofesi sebagai tukang ojek itu ditemukan warga setempat bernama Titus, di lokasi kejadian sekitar pukul 11.00 WIT. Ketiganya ditemukan dengan kondisi luka tembak dan luka sayat senjata tajam.
”Para pelaku sempat menghadang Titus, tetapi mereka melepaskannya. Titus segera melarikan diri dan melaporkan kejadian ini ke Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni,” kata Eko.
Menyusul laporan itu, bupati langsung menggelar rapat bersama sejumlah tokoh masyarakat untuk mengambil jenazah para korban. ”Akhirnya, bupati bersama warga berhasil mengevakuasi jenazah korban pada pukul 19.00 WIT. Mereka membawa korban ke Puskesmas Boligai untuk diotopsi,” tutur Eko.
Sementara itu, Natalis Tabuni, yang melihat langsung kondisi jenazah, mengecam keras perbuatan biadab kelompok Lekagak Telenggen yang tidak berperikemanusiaan tersebut. Ia juga mengimbau seluruh masyarakat Intan Jaya tetap tenang dan selalu waspada dengan kelompok tersebut saat beraktivitas.
”Saya mengimbau kepada seluruh tukang ojek sepeda motor yang beroperasi di wilayah Intan Jaya untuk membatasi kegiatan untuk sementara. Pemerintah Kabupaten Intan Jaya akan membantu seluruh biaya pemakaman para korban,” katanya.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Herman Asaribab menyatakan turut berduka cita atas peristiwa ini. ”Perbuatan ini membuktikan bahwa kelompok separatis selalu berusaha mengganggu kedamaian di tanah Papua. Ini jelas bukan perbuatan orang-orang yang mengenal Tuhan,” katanya.
Ia pun menegaskan akan terus berkoordinasi dengan kepolisian dan pemerintah daerah untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis yang selalu menciptakan teror dan ketakutan masyarakat.
Juru bicara kelompok kriminal bersenjata (KKB), Sebby Sambon, saat dihubungi, mengatakan, pihaknya memang melakukan penyerangan terhadap ketiga orang tersebut. Namun, ia menyatakan, ketiganya adalah anggota Polri yang menyamar sebagai tukang ojek.