Program Pendidikan Kejar Paket Daring Diterapkan di Banyuwangi
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengadakan kejar paket B dan C secara daring. Program belajar daring tersebut memfasilitasi masyarakat yang mengikuti pembelajaran Kejar Paket namun tidak bisa hadir di kelas.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengadakan kejar paket B dan C secara daring. Program belajar daring tersebut memfasilitasi masyarakat yang mengikuti pembelajaran Kejar Paket namun tidak bisa hadir di kelas.
Peluncuran program Kejar Paket B dan C secara daring tersebut ditandai dengan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Sebanyak 2.150 peserta kejar paket B dan C belajar bersama secara serentak melalui gawai masing-masing.
Para peserta berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) se-Banyuwangi. Mereka belajar menggunakan aplikasi seTara Daring yang dikembangkan Kementerian Pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Sulihtiyono mengatakan, setelah akhir pembelajaran, siswa akan mengikuti ujian Paket B untuk mendapatkan ijazah setara SMP atau Ujian Kejar Paket C setara SMA.
“Meski pembelajaran dilakukan secara daring, kegiatan belajar mengajar bisa tetap terkontrol. Tetap ada kuota jam belajar. Tapi waktu belajarnya fleksibel. Target kami dengan pembelajaran secara daring bisa menjangkau 9.000 siswa belajar,” ujarnya.
Menurut Anas, pendekatan teknologi akan mempercepat pemerataan pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM sesuai program Presiden Joko Widodo. Anas mengatakan, fasilitas jaringan internet nirkabel gratis di kantor-kantor desa dapat dimanfaatkan untuk mengakses program ini.
“Bapak ibu yang berjualan di pasar, tetap bisa berjualan sambil belajar daring melalui telpon genggamnya. Belajarnya kapan saja di mana saja bisa,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat membuka program tersebut di Banyuwangi, Senin (28/10/2019).
Bapak ibu yang berjualan di pasar, tetap bisa berjualan sambil belajar daring melalui telpon genggamnya. Belajarnya kapan saja di mana saja bisa
Saat ini 189 desa se-Banyuwangi sudah tersambung jaringan serat optik. Fasilitas layanan tersebut dapat dimanfaatkan warga untuk mengakses informasi termasuk menjalankan program belajar daring terebut.
Banyuwangi juga sudah pernah berkolaborasi dengan perusahaan teknologi pendidikan Ruangguru untuk memfasilitasi pembelajaran daring kepada para ribuan pelajar di Banyuwangi dengan biaya dari pemerintah daerah.
Senior Manager MURI Yusuf Ngadri mengapresiasi inovasi yang digagas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tersebut. Kegiatan tersebut lantas dicatatkan sebagai pemecahan rekor sebagai belajar dari pertama dan terbanyak versi MURI.