Aktivitas wisata mengalami kelesuan seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi di dunia, termasuk Indonesia.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Aktivitas wisata mengalami kelesuan seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi di dunia, termasuk Indonesia. Insentif yang diberikan pelaku industri terkait pariwisata kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan minat berwisata.
"Pariwisata 2019 justru mengalami perlambatan setelah akselerasi tiga tahun sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal saat dihubungi Senin (28/10/2019).
Faktor luar dan dalam negeri turut melatarbelakangi. Perlambatan ekonomi global, yang utamanya disebabkan perang dagang China - Amerika Serikat, dinilai menurunkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Sementara itu, faktor kenaikan harga tiket dan bencana alam disebut memperlambat pergerakan wisatawan nusantara (wisnus).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sampai Agustus 2019, jumlah kunjungan wisman hanya tumbuh 2,94 persen dibanding jumlah Agustus 2018. Pada periode sama di 2018, pertumbuhan kunjungan wisman secara tahunan mencapai 8,44 persen. Sementara, pada Agustus 2017, jumlah kunjungan wisman secara tahunan menembus 36,11 persen.
Di dalam negeri, Kementerian Pariwisata menargetkan pergerakan wisnus sebanyak 275 juta perjalanan sampai akhir 2019. Jumlah itu lebih rendah dibanding jumlah perjalanan wisnus yang mencapai 303,4 juta perjalanan pada 2018 atau 277 juta perjalanan pada 2017.
Tingkat hunian hotel berbintang per Agustus 2019, menurut BPS, juga tercatat masih di kisaran 54 persen. Sedangkan, okupansi hotel mencapai 60 persen pada 2018, lalu 58 persen pada 2017, dan 55,21 persen pada 2016.
Sementara itu, pertumbuhan konsumsi pada triwulan II-2019 sebesar 5,17 persen terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang melambat di angka 5,05 persen diharapkan terus didongkrak dengan berbagai insentif.
Sejauh ini, pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia sudah empat kali menurunkan suku bunga acuan sejak Juli - Oktober 2019 total 100 basis poin, sampai menyentuh 5 persen. Namun, kebijakan itu belum berpengaruh langsung bagi industri dan masyarakat.
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi saat ditemui di Jakarta hari ini mengaku pertumbuhan kredit hingga akhir tahun hanya akan di bawah 8 persen, atau jauh lebih rendah dibanding pertumbuhan tahun lalu yang mencapai dua digit.
Untuk mendorong pertumbuhan itu, Citi Indonesia berinovasi pada layanan kredit di segmen wisata dan gaya hidup. "Kita lihat arah penggunaan kartu kredit Citibank di Indonesia berubah, dari yang konsumtif ke barang, sekarang ke perjalanan dan gaya hidup," tuturnya.
Jelang triwulan IV, perusahaan tersebut menggencarkan program cashback dan bonus-bonus lain untuk menarik segmen pengguna kartu kredit perjalanan, termasuk bekerja sama dengan perusahaan teknologi penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup digital, Traveloka.
Untuk mendorong pertumbuhan kredit, Citi Indonesia berinovasi pada layanan kredit di segmen wisata dan gaya hidup
Menukar poin
Sejak September 2019, Citi Indonesia dan Traveloka bekerja sama untuk mengintegrasikan program penukaran poin Citi Rewards Points/Miles menjadi Traveloka Poin untuk bertransaksi di berbagai fitur Traveloka.
Head of Cards of Loans Citi Indonesia Herman Soesetyo mengatakan, Traveloka adalah partner strategis dalam mengembangkan layanan dalam bidang wisata dan gaya hidup.
"Kredit untuk segmen wisata di kami masih satu digit atau sama seperti transaksi kredit secara umum, makanya kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah pengguna dan nilai transaksi," tuturnya dalam acara peluncuran Program "Citi Rewards Points - Traveloka Points Conversion", hari ini.
Senior Vice President of Payment Product Traveloka Stefani Herlie berharap, program itu juga dapat memberikan kemudahan serta pengalaman baru bagi para nasabah kartu kredit Citi untuk mewujudkan impian perjalanan maupun kebutuhan gaya hidup.
"Pemilik poin dapat menggunakannya untuk menikmati potongan harga menarik, baik untuk produk Traveloka maupun seluruh merchant Traveloka Poin," kata dia.
Traveloka Poin dapat langsung digunakan untuk mendapatkan potongan harga pembelian tiket pesawat untuk sekitar 200 rute penerbangan dan 1 juta akomodasi di dalam dan luar negeri.
Poin juga dapat ditukarkan ke lebih dari 600 mitra Traveloka Poin, yang terdiri dari beragam kategori, seperti fashion, makanan dan minuman, e-commerce, kesehatan dan kecantikan, pendidikan, gaya hidup, dan lainnya.