Para pendukung Atletico Madrid kembali memberikan dukungan penuh untuk tim kesayangan mereka yang sedang membangun kekuatan baru bersama Pelatih Diego Simeone.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
MADRID, SABTU — Atletico Madrid kembali ke jalur kemenangan di Liga Spanyol setelah mengalahkan Athletic Bilbao, 2-0, di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (27/10/2019) dini hari WIB. Tim ”Los Rojiblancos” ini pun sangat membutuhkan kehangatan dari para pendukungnya agar tidak lagi keluar dari jalur kemenangan.
Suasana di Wanda Metropolitano pada laga itu terasa berbeda jika dibandingkan saat Atletico menjamu Bayer Leverkusen pada laga Liga Champions, Selasa (22/10/2019). Saat itu, para pendukung Atletico justru mencaci tim kesayangannya terutama sang kapten, Koke, yang penampilannya dinilai memburuk.
Namun, pada laga kontra Bilbao, tidak lagi terdengar cacian dari para pendukung. Mereka semua kompak memberi semangat untuk tim asuhan Pelatih Diego Simeone itu. Hasilnya, Saul dan Alvaro Morata masing-masing mencetak gol yang membuat Atletico kini memiliki 19 poin untuk bersaing di papan atas klasemen.
”Hari ini suporter berada di pihak kami dan membuat kami bisa tampil baik sejak awal laga,” kata Saul. Kemenangan ini, kata Saul, sangat penting untuk menambah kepercayaan diri tim dalam menghadapi laga-laga berikutnya.
Namun, ada satu pemain Atletico yang berperan besar membuat para pendukung mereka semakin antusias memberi semangat dari tribune penonton, yaitu Jan Oblak, sang kiper. Ia melakukan penyelamatan yang heroik ketika laga baru berjalan selama 73 detik. Kiper asal Slovenia itu melayang untuk menggagalkan bola yang disundul Inigo Martinez. Jika bola itu masuk dan Bilbao unggul, bisa jadi para pendukung Atletico kembali marah.
”Dia adalah kiper terbaik di dunia. Tidak diragukan lagi,” ujar Simeone. Dengan hasil ini, Oblak telah menjalani laga tanpa kebobolan (clean sheet) sebanyak 65 laga dari total 163 laga. Ia menyamai pencapaian mantan kiper Atletico, Abel Resino. Oblak lebih hebat lagi karena Resino mencapai angka itu setelah menjalani 243 laga.
Membangun ulang
Dukungan penuh dari para penonton itu dibutuhkan Atletico yang sedang membangun ulang skuad pada musim ini. Setelah kehilangan beberapa pemain penting seperti striker Antoine Griezmann dan bek Diego Godin, Simeone harus memaksimalkan peran para pemain baru. Di sinilah kejelian Simeone diuji.
Menghadapi Bilbao, Simeone tidak memainkan Diego Costa, tetapi Morata yang berduet dengan Angel Correa. Simeone juga tidak bisa memainkan si anak ajaib, Joao Felix, yang masih cedera. Namun, Atletico tetap bisa menguasai permainan dan menjaga ketajaman serangan.
Jordi Cruyff, putera dari legenda Johan Cruyff, mengatakan dalam artikelnya di El Pais bahwa Simeone saat ini sangat membutuhkan dukungan dan waktu. ”Atletico seharusnya merasa beruntung memiliki pelatih seperti Simeone yang punya hasrat begitu besar terhadap klubnya,” tulisnya.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan, menurut Jordi, Simeone berada di antara dua raksasa besar Spanyol, yakni Barcelona dan Real Madrid. Semua pemain terbaik di dunia bercita-cita bergabung dengan kedua klub itu dan Atletico menjadi pilihan berikutnya. Meski tantangannya berat, Simeone masih bisa menghadirkan konsistensi permainan timnya.
”Kami tahu apa yang menjadi target saat ini dan kami membutuhkan peran para suporter, manajemen, pelatih, dan para pemain. Kami harus selalu bersatu selamanya,” ujar Simeone.
Kemenangan pada laga kontra Bilbao pun hanya memberikan kelegaan sesaat karena pada laga Minggu malam waktu Indonesia, Real Sociedad mengalahkan Celta Vigo, 1-0, dan Granada menang atas Real Betis, 1-0. Dengan demikian, posisi Atletico kembali melorot ke peringkat empat. Granada kini di puncak klasemen dengan 20 poin, disusul Barcelona dengan 19 poin, dan Sociedad juga dengan 19 poin.
Adapun Barcelona dan Real Madrid batal bertemu dalam laga el clasico pekan ini karena masalah keamanan di Barcelona. Laga itu akan digelar pada Desember mendatang. (AFP/REUTERS)