Setelah 14 Hari, Sungai Cikeas Bebas dari Tumpukan Sampah Bambu
Sampah bambu yang menumpuk di aliran Sungai Cikeas, Bendung Koja, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah dibersihkan petugas gabungan pada Senin (28/10/2019).
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Sampah bambu yang menumpuk di aliran Sungai Cikeas, Bendung Koja, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah dibersihkan petugas gabungan pada Senin (28/10/2019). Pembersihan sungai itu berlangsung 14 hari dengan volume sampah mencapai ribuan meter kubik.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cikeas-Cileungsi (KP2C) Puarman mengatakan, pengangkatan sampah berjalan lambat karena tidak ada jalan untuk alat berat masuk ke lokasi tumpukan sampah. Pengangkutan dilakukan manual dengan bantuan crane.
”Kami sempat alirkan sampahnya ke Kali Bekasi, tetapi tidak maksimal karena debit air sangat minim. Hanya sekitar 15 persen sampah yang bisa dialirkan ke Kali Bekasi,” katanya, Senin (28/10/2019), di Kota Bekasi.
Pembersihan sampah itu dilakukan personel gabungan dari Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bogor, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, TNI, Polri, dan masyarakat setempat. Jumlah sampah yang diangkut mencapai sekitar 1.200 meter kubik.
Meski sampah dapat diangkut, kata Puarman, kemungkinan Sungai Cikeas kembali tertumpuk sampah masih berpotensi terjadi. Sebab, sejauh ini, permasalahan di hulu, terutama penebangan bambu, masih masif terjadi.
”Pemerintah perlu mengedukasi masyarakat untuk tidak lagi menebang bambu yang tumbuh di bantaran sungai. Sosialisasi itu nantinya akan diikuti dengan penindakan hukum kalau masih ada masyarakat yang melanggar,” ucapnya.
Berulang
Berdasarkan data KP2C, selama tahun 2019, sedikitnya sudah empat kali sampah menutupi aliran Sungai Cikeas. Jika situasi ini terus terjadi, tumpukan sampah itu dapat menghambat aliran sungai sehingga berpotensi menimbulkan banjir di lima kawasan perumahan di bantaran sungai di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana saat dihubungi terpisah mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi akan membangun infrastruktur pendukung. Infrastruktur itu berupa pembukaan akses agar memudahkan alat berat masuk jika sampah kembali menumpuk di Sungai Cikeas.
”Saat ini sedang dirancang Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi,” kata Yayan.