Angkutan aglomerasi BRT Trans-Jawa Tengah jurusan Semarang-Kendal resmi diluncurkan di Alun-alun Kabupaten Kendal, Senin (28/10/2019). Layanan ini akan terus diperluas ke daerah lain.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
KENDAL, KOMPAS — Angkutan aglomerasi bus rapid transit Trans-Jawa Tengah jurusan Semarang-Kendal resmi diluncurkan di Alun-alun Kabupaten Kendal, Senin (28/10/2019). Sebanyak 14 BRT siap melayani buruh, pelajar, dan masyarakat umum. Layanan ini akan terus diperluas ke daerah lain.
BRT Trans-Jateng Koridor Semarang-Kendal merupakan bagian dari aglomerasi Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi). Ini menjadi BRT Trans-Jateng ketiga yang diluncurkan setelah Semarang-Bawen pada 2017 dan Purwokerto-Purbalingga pada 2018.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, peningkatan akses transportasi menjadi salah satu aspek penting peningkatan kesejahteraan masyarakat. ”Karena itu, kami subsidi. Untuk buruh, pelajar, dan veteran tiketnya Rp 2.000, sedangkan reguler Rp 4.000,” katanya.
Ganjar menambahkan, Pemprov Jateng berkomitmen memperluas layanan angkutan aglomerasi ke daerah lain. Ke depan, Trans-Jateng juga akan menjangkau wilayah Solo Raya, Brebes, Magelang, dan lainnya. Ia meminta warga bersabar.
Layanan armada Trans-Jateng Semarang-Kendal berangkat dari Terminal Mangkang (Kota Semarang) dan Terminal Bahurekso (Kendal) mulai pukul 05.30 hingga 19.30. Terdapat 40 halte di jalur tersebut. Dengan jarak tempuh 25 kilometer, sekali perjalanan diperkirakan memakan waktu 60 menit.
Bupati Kendal Mirna Annisa menuturkan, layanan transportasi BRT Trans-Jateng melengkapi sejumlah sarana dan prasarana transportasi di kota itu. Sebelumnya, pada Rabu (16/10/2019), diresmikan Dermaga Niaga Pelabuhan Kendal, yang letaknya berdekatan dengan Kawasan Industri Kendal (KIK).
BRT Trans-Jateng diharapkan membuat para pengendara kendaraan pribadi, termasuk sepeda motor, beralih ke transportasi umum.
Ia berharap, BRT Trans-Jateng membuat para pengendara kendaraan pribadi, termasuk sepeda motor, beralih ke transportasi umum. ”Setiap pagi dan sore terjadi kepadatan karena banyak pekerja asal Kendal ke Semarang. (Dengan BRT) kami harap, volume kendaraan bisa berkurang,” ujarnya.
Lebih jauh, Mirna berharap, ada juga angkutan umum yang melayani warga Kendal di bagian selatan, seperti Kecamatan Boja dan Singorojo. Ia menyatakan sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jateng dan akan melihat terlebih dulu potensi manfaat dan keterisian angkutan di jalur tersebut.
Muhammad Alif (29), warga Kendal, mengapresiasi angkutan umum nyaman dan berpendingin (AC) di Kendal. ”Selama ini, warga lebih sering naik sepesa motor ke Semarang karena jaraknya nanggung. Dekat tidak, jauh tidak. Mudah-mudahan pelayanannya juga baik,” katanya.
Bagi pengguna Trans-Jateng Semarang-Kendal yang hendak ke pusat Kota Semarang, dapat melanjutkan perjalanan dari Terminal Mangkang dengan BRT Trans-Semarang. Tarif Trans-Semarang Rp 3.500 untuk umum dan Rp 1.000 untuk pelajar/mahasiswa serta pemegang kartu identitas anak (KIA).