Hannover Messe 2020, Strategi Tingkatkan Ekspor Manufaktur ke Uni Eropa
Indonesia akan menjadi negara mitra resmi dalam Hannover Messe 2020 di Jerman. Dalam pameran itu, Indonesia akan fokus untuk menarik investasi dan mendorong ekspor produk-produk manufaktur.
Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keterlibatan Indonesia dalam berbagai pameran internasional menjadi salah satu strategi mendorong ekspor sektor manufaktur. Pameran internasional juga menjadi ajang promosi untuk menarik investasi asing.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia akan menjadi negara mitra resmi (official partner country) dalam Hannover Messe 2020 di Jerman.
Hannover Messe merupakan salah satu pameran manufaktur terbesar dunia. Ada sekitar 150 perusahaan manufaktur yang diboyong pemerintah ke pameran internasional itu.
”Hannover Messe 2020 akan difokuskan untuk menarik investasi dan mendorong ekspor produk-produk manufaktur Indonesia,” kata Airlangga seusai rapat koordinasi pertamanya dengan sejumlah menteri di Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Rapat koordinasi ini dihadiri Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Menurut Airlangga, Indonesia merupakan satu-satunya negara anggota ASEAN yang menjadi negara mitra resmi Hannover Messe 2020. Momentum itu akan dimanfaatkan untuk mempromosikan lima sektor manufaktur unggulan Indonesia, yaitu otomotif, elektronik, makanan dan minuman, kimia dasar, serta tekstil dan produk tekstil.
Pameran Hannover Messe akan diselenggarakan di Hannover, Jerman, pada 20-24 April 2020. Ada sekitar 6.000 perusahaan manufaktur dari sejumlah negara yang mengikuti pameran ini. Topik utama yang diangkat dalam Hannover Messe 2020 adalah Transformasi Ekonomi di Era Industri 4.0, termasuk perkembangan robot dan kecerdasan buatan.
”Pameran ini juga akan dimanfaatkan Indonesia untuk menyampaikan transformsi kebijakan ekonomi kita menjadi ekonomi digital,” ujar Airlangga.
Pameran ini juga akan dimanfaatkan Indonesia untuk menyampaikan transformasi kebijakan ekonomi kita menjadi ekonomi digital.
Keterlibatan Indonesia dalam Hannover Messe 2020 diharapkan mendorong peningkatan ekspor ke negara-negara Eropa. Badan Pusat Statistik mencatat, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Uni Eropa (UE) sepanjang Januari-September 2019 sebesar 10,672 miliar dollar AS. Nilai itu turun 17,5 persen dibandingkan dengan periode sama 2019, yaitu 12,397 miliar dollar AS.
Porsi ekspor nonmigas Indonesia ke UE menyumbang sekitar 9,3 persen terhadap total ekspor. Negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia tertinggi ke UE adalah Jerman, Belanda, dan Italia.
Promosi sawit
Airlangga menambahkan, pameran Hannover Messe 2020 juga dimanfaatkan untuk promosi sawit beserta produk-produk turunannya, termasuk biodiesel. Pemerintah akan mengampanyekan sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk melawan diskriminasi yang dilakukan UE.
Pemerintah akan mengampanyekan sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk melawan diskriminasi yang dilakukan UE.
UE dan Indonesia-Malaysia sedang bersitegang gara-gara minyak sawit. Hal itu ditengarai sikap Brussels yang dinilai mendiskriminasi produk minyak sawit dua negara itu. Indonesia-Malaysia bersiap mengadukan UE ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) jika rencana pengendalian minyak nabati diterapkan.
Brussels berkeras tidak melarang minyak nabati apa pun. Mereka hanya menekan pentingnya minyak nabati yang menerapkan prinsip lestari. Meski isu sawit terjadi antara UE dan Indonesia-Malaysia, ASEAN telah menyatakan dukungan kepada dua negara anggotanya dalam menangani isu tersebut (Kompas, 9/8/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menambahkan, pameran dan kunjungan dagang menjadi salah satu strategi pemerintah untuk melakukan negosiasi sawit.
”Kampanye sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan akan lebih gencar untuk membangun persepsi positif,” ujarnya.