Indocomtech Gelar Olimpiade Teknonologi Informasi dan Komunikasi
Oleh
Sekar Gandhawangi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pameran teknologi informasi dan komunikasi atau TIK, Indocomtech 2019, resmi dibuka hari ini, Rabu (30/10/2019) di Jakarta. Skala kegiatan ini diperluas dengan mengadakan Olimpiade TIK Nasional bagi guru sekolah dasar hingga menengah atas/kejuruan.
Olimpiade ini digelar atas kerja sama pihak penyelenggara dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Setelah 27 tahun dilaksanakan secara tahunan, ini pertama kalinya Indocomtech menggelar olimpiade TIK.
“Kita harus siap menghadapi era digitalisasi, khususnya di sekolah. Di era ini, guru dituntut memahami semua pelajaran dengan metode pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics),” kata Ketua Yayasan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Hidayat Tjokrodjojo.
STEAM merupakan model pembelajaran yang mengaitkan satu mata pelajaran dengan pelajaran lainnya. Dengan metode ini, siswa dapat melihat sebuah soal dengan lebih holistik dari beragam disiplin ilmu. Hal ini dinilai penting agar pelajaran di sekolah relevan dengan perubahan zaman.
Hidayat mengatakan, untuk mencapainya, diperlukan pula guru TIK yang memahami era digital. Itu sebabnya, Apkomindo dan Traya Eksibisi Internasional selaku penyelenggara Indocomtech mengajak PGRI untuk mengadakan olimpiade tersebut.
Ada lebih dari 400 siswa SD-SMA/SMK yang terdaftar sebagai peserta olimpiade. Mereka berasal antara lain dari Jakarta, Solo, Indramayu, dan Padang. Para guru pendamping pun akan dibekali dengan seminar dan lokakarya tentang TIK.
Ketua Ikatan Guru TIK PGRI Bambang Susetiyanto mengatakan ada 10 hal yang dilombakan pada olimpiade tersebut. Beberapa di antaranya adalah lomba mengetik cepat, presentasi, membuat video tentang pendidikan, desain grafis, dan persandian (coding).
“Ini adalah Olimpiade TIK Nasional keempat yang diselenggarakan oleh PGRI sejak 2015. Namun, ini pertama kalinya olimpiade tersebut diadakan bersama penyelenggara Indocomtech,” kata Bambang saat dihubungi terpisah.
Sarana belanja
Hidayat mengatakan, Indocomtech 2019 yang berlangsung pada 30 Oktober-3 November 2019 juga merupakan sarana yang tepat untuk berbelanja gawai dan barang lain. Selain relatif lengkap, para peserta pameran pun memberi potongan harga kepada pengunjung.
Tercatat ada sekitar 250 perusahaan teknologi lokal dan internasional yang berpartisipasi pada pameran ini. Beberapa barang yang ditawarkan peserta antara lain adalah laptop, kartu memori, alat cetak (printer), ponsel, dan lainnya. Adapun beberapa produk lain berbasis kecerdasan buatan (AI) dan internet of things.
Nilai transaksi pada Indocomtech 2018 adalah RP 639 miliar dan jumlah pengunjungnya 185.000 orang. Tahun ini, jumlah pengunjung pameran ditargetkan berjumlah 200.000 orang.
“Nilai transaksi RP 1 triliun saya kira potensial terjadi. Namun, angka itu merupakan transaksi yang terjadi setelah pameran. Biasanya, konsumen akan mampir ke Indocomtech untuk riset barang yang ingin dibeli, lalu baru dibeli beberapa waktu setelahnya,” kata Hidayat.