Polisi mendapati sejumlah luka pada jenazah Agnes Arnelita (3), anak balita yang sebelumnya dilaporkan meninggal lantaran tenggelam di bak mandi. Agnes dilaporkan ayah tirinya tenggelam di bak mandi rumahnya.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Polisi mendapati sejumlah luka pada jenazah Agnes Arnelita (3), anak balita yang sebelumnya dilaporkan meninggal lantaran tenggelam di bak mandi. Agnes dilaporkan tenggelam bak mandi rumah orangtuanya di Perumahan Tlogowaru Indah, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (30/10/2019) sore.
Luka-luka itu diketahui dari hasil otopsi terhadap jenazah Agnes. Otopsi dilakukan di Kamar Mayat RS Syaiful Anwar, Kamis sore. ”Hasil otopsi ada pendarahan di lambung korban, ada luka khusus robek yang disebabkan oleh tekanan benda tumpul keras,” ujar Kepala Polres Kota Malang Ajun Komisaris Besar Dony Alexander, Kamis malam.
Hasil otopsi ada pendarahan di lambung korban, ada luka khusus robek yang disebabkan oleh tekanan benda tumpul keras.
Selain luka robek akibat benda tumpul keras, menurut Dony, juga ada beberapa pendarahan di kepala. Namun, Dony belum bersedia mengungkapkan lebih banyak karena masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kasus ini.
Baca juga : Polres Bogor Tangani Tiga Kasus Kekerasan pada Anak
Sebelumnya, ayah tiri korban, Ery Age A (36), beralasan korban meninggal akibat tenggelam di bak mandi. Keterangan Ery tidak sesuai dengan hasil otopsi. ”Hasil otopsi banyak kejanggalan. Makanya kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut malam ini. Besok kami akan rilis motif dan modusnya,” kata Dony.
Pengungkapan kasus berawal dari laporan keluarga korban dari kecamatan Tajinan, Malang. Finarti (36), bibi korban yang tinggal di Desa Purwosekar, Tajinan, melapor ke Polsek Tajinan, Rabu petang. Keluarga Fitri mendapati sejumlah luka lebam dan memar di tubuh keponakannya. Hal itu diketahui saat keluarga memandikan jenazah Agnes.
Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Ainun Djariyah dan Kepala Polsek Tajinan Ajun Komisaris Hadi Puspito, yang dikonfirmasi secara terpisah, membenarkan soal laporan tersebut.
”Setelah dilaporkan, ada pemeriksaan luar terhadap jenazah korban oleh dokter. Hasil pemeriksaan diduga ada kekerasan sehingga kami antarkan ke Polres Kota Malang dan kasusnya ditangani Polres Kota Malang,” ujar Hadi Puspito.
Kepada pihak Polsek Tajinan, Ery menuturkan bahwa pada Rabu sore korban minta mandi. Sementara dirinya tengah sibuk mengasuh adik Agnes di halaman. Permintaan itu pun direspons oleh Ery.
Sang ayah kemudian melepas pakaian sang anak. Korban lantas berjalan menuju kamar mandi, sedangkan Ery kembali mengasuh adik korban. Beberapa saat kemudian sang ayah ingin mengambil air di dapur, tetapi saat berada di depan kamar mandi, Ery mengetahui bahwa Agnes sudah dalam posisi telentang di bak mandi.
Selanjutnya Ery memberikan pertolongan kepada Agnes. Karena menggigil, korban kemudian dilarikan RS Reva Husada Tlogowaru. Namun, saat diperiksa korban sudah meninggal.