Menko Maritim dan Investasi Tebar Peluang Investasi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan memanfaatkan Forum Negara Kepulauan dan Negara Pulau 2019 untuk menebar peluang investasi.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan memanfaatkan Forum Negara Kepulauan dan Negara Pulau 2019 untuk menebar peluang investasi. Dalam kunjungan itu, tiga paket investasi dan kerja sama bisnis pariwisata dan kawasan industri disepakati bagi pembangunan Sulawesi Utara.
“Indonesia harus memulai hilirisasi industri, tidak bisa terus mengekspor raw materials (barang mentah). Kami tidak akan puas sebelum Indonesia bisa menopang global supply chain (rantai pasokan global),” kata Luhut di depan perwakilan negara peserta Forum Negara Kepulauan dan Negara Pulau (AIS) 2019, Kamis (31/10/2019), di Manado, Sulut.
Salah satu peluang investasi yang ia buka adalah pengolahan nikel menjadi kendaraan elektrik. Menurut data Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Indonesia memiliki 21 juta ton cadangan nikel, terbesar di dunia. Australia dan Brazil menyusul masing-masing dengan 19 juta ton dan 11 juta ton.
“Saat ini, kami baru sampai di pengembangan baterai NMC (nikel-mangan-kobalt). Kami juga ingin mengembangkan baterai NCA+ (nikel-kobalt-aluminium) dengan nikel sebagai kandungan paling besar,” kata Luhut.
Total permintaan aluminium di Indonesia mencapai 750.000 ton. Namun, sekitar 450.000 ton masih dipenuhi dari impor untuk memenuhi industri otomotif, infrastruktur, dan kelistrikan. Luhut mengatakan, nilai tambah dari pengolahan bauksit hingga menjadi aluminium ingot bisa mencapai 11,2 kali lipat, menguntungkan bagi investor.
Saat ini, kami baru sampai di pengembangan baterai NMC (nikel-mangan-kobalt). Kami juga ingin mengembangkan baterai NCA+ (nikel-kobalt-aluminium) dengan nikel sebagai kandungan paling besar
Impor pesawat di Indonesia yang mencapai 2.500 unit juga membuka peluang bagi produksi ban menggunakan karet Indonesia. Harga karet mentah dalam negeri yang kini diperkirakan 1,65 dollar AS per kilogram diperkirakan dapat meningkat jika diproses di dalam negeri.
“Harus pakai ban Indonesia agar harga meningkat dan petani lebih sejahtera. Bukan kami nasionalis dalam perdagangan, tapi kami lebih suka orang berinvestasi di Indonesia. Kami harap, negara-negara AIS juga bisa mencontoh optimisme Indonesia,” kata Luhut.
Dalam kunjungan ke Manado, Menko Luhut juga memastikan investasi di bidang pariwisata. Pada Juni lalu, Presiden Joko Widodo memerintahkan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata di Sulut, salah satunya pelabuhan Manado Marina Bay (MMB) yang dioperasikan PT Pelindo IV.
Sulut ditetapkan sebagai satu dari lima destinasi superprioritas. Untuk mendukung transportasi dari Manado ke Pulau Bunaken dan beberapa pulau destinasi selam lainnya, Luhut mendesak PT Pelindo IV untuk menyelesaikan ekspansi MMB setidaknya akhir 2020. “Tidak boleh main-main, harus sesuai perintah Presiden.
General Manager PT Pelindo IV Manado Muhammad Sofyan mengatakan, desain perluasan MMB sudah dibuat. Diperkirakan, groundbreaking akan dilaksanakan akhir 2019. Perluasan dengan investasi sekitar Rp 500 miliar itu akan rampung pada akhir 2020.
“Pelabuhan ini untuk mendukung pariwisata. Nantinya, kapal yacht bisa bersandar di sana untuk melengkapi kapal-kapal yang sudah ada sekarang,” kata Sofyan.
Saat ini, dermaga pelabuhan MMB bisa menampung enam sampai delapan kapal. Kapasitas pelabuhan dalam sehari sekitar 500 orang.
“Ada beberapa desain yang ada nantinya. Tapi tetap menyesuaikan dengan bentuk bangunan yang ada. Kami akan mulai dengan pembangunan talud,” kata Sofyan.
Layanan pariwisata
Sementara itu, pemerintah provinsi Sulut bekerja sama dengan aplikator jasa angkutan dalam jaringan (daring) Grab untuk menopang layanan pariwisata di Sulut. Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, Grab akan mendukung promosi serta membangun prasarana transportasi daring.
“Menurut pihak Grab, nilai investasinya hampir Rp 200 miliar,” kata Olly seusai menandatangani perjanjian kerja sama dengan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata di pembukaan AIS Forum.
Ridzki mengatakan, kerja sama ini untuk mendukung destinasi superprioritas. Grab akan memberikan pelatihan untuk para mitra pengemudi untuk meningkatkan layanan bagi wisatawan. Selain itu, akan dibangun pangkalan (shelter) bagi para mitra.
“Kami juga akan menyediakan informasi pariwisata, fitur booking hotel, dan layanan sewa mobil Grab. Durasi sewa bukan hanya jam, tetapi juga hari. Ini sudah kami laksanakan di beberapa destinasi superprioritas lain seperti Borobudur (Yogyakarta-Magelang) dan Danau Toba (Karo),” kata Ridzki.
Sebuah kawasan industri berikat juga akan dikembangkan di Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow dalam kerja sama antara pemprov Sulut dengan Xiamen Shuangfan Investment Group. Olly mengatakan, nilai investasi mencapai Rp 2 triliun. “Nantinya, ada industri daur ulang plastik, perikanan, sampai pelabuhan,” kata Olly.
Presiden Direktur PT Paramount Enterprise International Ervan Adi Nugroho, ditunjuk sebagai salah satu direktur kawasan industri tersebut. Ervan mengatakan, kawasan itu menjadi wilayah tujuan relokasi beberapa industri di China.
“Kami hanya menyiapkan lahannya di Lolak, sekitar 700 hektar. Di awal kami akan bangun 100 hektar lebih dulu. Pembangunan dimulai kira-kira 2021,” katanya.