Kembangkan Destinasi Wisata Prioritas, Pemerintah Pastikan Maskapai Untung
Rencana pemerintah meningkatkan promosi dan aktivitas pariwisata di lima destinasi prioritas mendapat dukungan dari asosiasi penerbangan Indonesia National Air Carrier Association atau INACA.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Rencana pemerintah meningkatkan promosi dan aktivitas pariwisata di lima destinasi prioritas mendapat dukungan dari asosiasi penerbangan Indonesia National Air Carrier Association atau INACA.
Asosiasi akan berupaya menyinergikan maskapai penerbangan dan pemerintah dalam mendukung konektivitas menuju destinasi tersebut demi keuntungan bersama.
Destinasi yang dimaksud adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Daerah Istimewa Yogyakarta, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Likupang di Sulawesi Utara. Pengembangan lima destinasi itu hingga lima tahun mendatang diproyeksikan dapat menarik devisa lebih dari 5 miliar dollar AS setahun.
Ketua Umum INACA periode 2019-2022, Denon B Prawiraatmadja, mengatakan, INACA akan turut berperan menyukseskan program pemerintah dalam kaitan transportasi udara. Hal ini karena konektivitas berperanan penting dalam menghubungan masyarakat Indonesia serta mendukung pergerakan perekonomian, khususnya di bidang pariwisata.
"Indonesia memiliki kemampuan dalam menyukseskan transportasi udara. Dalam hal tersebut, INACA sebagai asosiasi berperan untuk menyediakan ruang diskusi antara pemangku kepentingan, lembaga, dan pemerintah," katanya dalam acara konferensi pers Rapat Umum Anggota Tahunan 2019, di Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Komunikasi menurutnya penting untuk memastikan kepentingan operator dan pemerintah sejalan. Apalagi, menurutnya, aspek profitabilitas juga menjadi landasan penting dalam menunjang keberlangsungan industri penerbangan nasional.
"Kita akan lihat beberapa operator di Indonesia yang punya infrastruktur dan ketertarikan mengembangkan wilayah tersebut. Kita akan banyak berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar dalam menyukseskan lima destinasi baru ini bisa memberi keuntungan bagi semua pihak," imbuhnya.
Sebelumnya pada pembukaan acara tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar maskapai penerbangan mendukung konektivitas menuju destinasi prioritas tersebut. Sejauh ini, pemerintah menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar di lima destinasi prioritas di 2020.
Bersamaan dengan itu, ia juga akan memastikan keberlangsungan penerbangan terjadwal yang terpaksa menaikkan harga tiket karena tekanan biaya operasional. Budi mengakui, dalam dunia penerbangan, banyak regulasi dan tekanan mulai dari harga avtur dan sewa pesawat yang mahal.
“Kita akan membantu untuk mencari jalan keluar agar dunia penerbangan tetap berjalan dengan baik, karena dunia penerbangan menyatukan Indonesia menjangkau titik terluar dan menjadi amanah kita semua,” jelas Budi.
Dalam dunia penerbangan, banyak regulasi dan tekanan mulai dari harga avtur dan sewa pesawat yang mahal
Kenaikan harga tiket pesawat secara bertahap sejak awal tahun 2019 sempat menurunkan kinerja industri pariwisata dan menyumbang inflasi terbesar. Namun, kenaikan tiket tak terhindarkan karena biaya operasional penerbangan yang besar.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, biaya avtur, sewa armada, dan sumber daya manusia jadi kontributor inefisiensi pembiayaan terbesar dalam bisnis maskapai penerbangan (Kompas, 20/6/2019).