logo Kompas.id
UtamaBeda Twitter dan Facebook soal...
Iklan

Beda Twitter dan Facebook soal Iklan Politik dan Disinformasi

Penyebaran informasi bohong, salah satunya melalui iklan politik di media sosial, sangat meresahkan. Twitter memutuskan menolak iklan politik, sementara Facebook tetap akan menerimanya.

Oleh
Prasetyo Eko Prihananto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0ljKvxhFxe3j-1WPi96Sg_qXx6I=/1024x564/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2FAUSTRIA-SOCIALMEDIA_77511962_1556115976.jpg
REUTERS

Foto kombinasi logo Twitter, Facebook, dan Google.

Penyebaran informasi atau berita bohong melalui media sosial menjadi persoalan yang sangat meresahkan. Disinformasi bisa dilakukan siapa saja, termasuk politisi, yang tak jarang menggunakan informasi bohong dalam iklan politiknya di media sosial.

Dua raksasa media sosial, Twitter dan Facebook, memiliki pendekatan berbeda terkait hal tersebut. Twitter pada Rabu (30/10/2019) mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menerima iklan politik. Mereka menyebut hal itu sebagai langkah penting untuk mengurangi aliran disinformasi terkait salah satu proses demokrasi terpenting, pemilihan umum. Kebijakan itu bakal berlaku secara global, termasuk tentu saja di Indonesia.

Editor:
prasetyoeko
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000