MUARA SABAK, KOMPAS Meskipun sebagian besar wilayah Provinsi Jambi telah memasuki musim hujan, kebakaran hutan masih melanda kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kamis (31/10/2019). Kobaran api bahkan mendekati permukiman warga.
Berdasarkan pemantauan udara bersama tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kebakaran di taman nasional gambut itu terus meluas dan mendekati permukiman. Api yang besar di wilayah Sungai Cemara, kini bergeser ke desa sebelahnya, Labuhan Pering di Kecamatan Sadu.
Kepala Seksi Wilayah I Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) Hepri Yuda mengatakan, kebakaran berlangsung sekitar sebulan terakhir. Luas areal yang terbakar lebih dari 650 hektar. ”Kondisi gambutnya dalam sehingga sulit dipadamkan,” katanya. Tim gabungan pemadaman darat masih bertahan di lokasi untuk mengendalikan api di hamparan gambut yang kering tersebut.
Upaya juga dilakukan untuk mengantisipasi agar api jangan sampai memasuki permukiman. Selain itu, pemadaman dari udara juga dilakukan setiap hari. Pada hari Kamis, dua helikopter bergantian mengguyur api, memanfaatkan air laut dari pantai timur.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Jambi Kurnianingsih mengatakan, pada sepuluh hari (dasarian) pertama bulan November, hampir seluruh wilayah Jambi sudah mengalami hujan. ”Curah hujan pada dasarian ini berkisar 51-150 milimeter terjadi di sebagian wilayah Provinsi Jambi dengan peluang di atas 60 persen,” katanya.
Pada Kamis siang hingga sore, hujan turun pada sebagian wilayah di empat kabupaten, yaitu Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Batanghari, dan Muaro Jambi. Terkait dengan kebakaran lahan tersebut, status Siaga Darurat Bencana Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi diperpanjang sejak 20 Oktober hingga 10 November 2019.
Sumatera Selatan
Kebakaran lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan juga masih terjadi meskipun hujan turun dalam beberapa hari terakhir. Intensitas hujan masih minim dan tidak merata.
Kebakaran lahan masih terpantau di Kabupaten Ogan Ilir, Muara Enim, Ogan Komering Ilir, dan Banyuasin. Tujuh helikopter dikerahkan untuk memadamkan api. ”Setidaknya ada 28 titik api yang terpantau,” kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan Ansori.
Bencana kabut asap masih berpotensi terjadi di Sumatera Selatan karena kawasan yang terbakar belum terpapar hujan. Apalagi, lahan gambut yang terbakar cukup luas dan dalam. Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengimbau masyarakat agar tetap waspada mengingat cuaca panas belum berakhir. ”Saya meminta setiap pihak benar-benar menjaga lahannya dan tidak membakar,” katanya. (ITA/RAM)