Kebakaran kereta, yang disebabkan oleh meledaknya kompor gas yang dibawa penumpang, menewaskan 74 penumpangnya. Kelalaian menjadi penyebab insiden ini.
Oleh
ELOK DYAH MESSWATI
·3 menit baca
Kebakaran kereta, yang disebabkan oleh meledaknya kompor gas yang dibawa penumpang, menewaskan 74 penumpangnya. Kelalaian menjadi penyebab insiden ini.
MULTAN, KAMIS - Sebuah kereta di Pakistan dilahap api hingga terbakar hebat saat melaju, mengakibatkan sedikitnya 74 penumpang tewas, di Provinsi Punjab, Kamis (31/10/2019). Insiden itu dipicu oleh meledaknya kompor gas yang dibawa penumpang untuk memasak. Hal ini mengingatkan tak boleh ada kompromi demi keselamatan transportasi massal.
Peristiwa tersebut merupakan kecelakaan terburuk dalam sistem perkeretaapian di Pakistan dalam hampir 15 tahun. ”Dua kompor gas meledak saat penumpang memasak untuk sarapan. Keberadaan bahan bakar yang dibawa penumpang menyebabkan api cepat menjalar,” kata Sheikh Rashid Ahmed, Menteri Perkeretaan Pakistan, kepada televisi Geo.
Menurut dia, banyak dari korban tewas adalah penumpang yang melompat keluar untuk menghindari api. Kebakaran terjadi saat kereta dalam perjalanan dari kota pelabuhan Karachi, Provinsi Sindh, menuju kota Rawalpindi. Api membakar gerbong saat kereta mendekati kota Liaquatpur di Punjab.
Insiden itu dipicu oleh meledaknya kompor gas yang dibawa penumpang untuk memasak.
Para korban cedera mengatakan, kereta baru bisa berhenti setelah hampir 20 menit terjadi kebakaran. Beberapa penumpang menarik tuas darurat untuk memberi tahu adanya kebakaran kepada masinis.
Mereka yang selamat menceritakan kejadian mengerikan yang mereka lihat. Para penumpang berteriak ketika sebagian dari mereka melompati jendela dan turun dari kereta yang sedang melaju. Nyala api mengepul dari gerbong. ”Kami bisa mendengar orang-orang menangis dan berteriak minta tolong,” kata Chaudhry Shujaat yang naik kereta hanya beberapa jam sebelum kejadian.
Ia naik kereta bersama istri dan dua anaknya. ”Saya pikir kami akan mati. Gerbong berikutnya terbakar. Kami merasa sangat tak berdaya,” ujarnya. ”Kami mengetahui sesudahnya bahwa kebanyakan dari mereka yang melompat telah meninggal,” ujar Ghulam Abbas, penumpang lainnya.
Pejabat Kereta Pakistan, Shabir Ahmed, mengatakan, jenazah penumpang tersebar di area seluas 2 kilometer persegi di sekitar lokasi. Rekaman televisi lokal menunjukkan kobaran api yang hebat saat petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan api.
Kesalahan
Menteri Perkeretaan Pakistan Sheikh Rashid Ahmed mengatakan, sudah menjadi ”tradisi” bagi otoritas untuk memperbolehkan penumpang yang saat itu akan menghadiri acara keagamaan membawa peralatan masak. Ia mengakui, hal itu sebuah kesalahan. ”Saya mengakui kesalahan kami. Hal ini tidak akan terulang,” kata Ahmed kepada wartawan.
Ia menambahkan, penumpang yang tidak mampu secara ekonomi sering membawa kompor gas kecil ke dalam kereta untuk memasak makanan. Padahal, ada peraturan melarang penumpang memasak di kereta. Peraturan keselamatan ini sering diabaikan.
Saya mengakui kesalahan kami. Hal ini tidak akan terulang.
”Sebuah tragedi yang bisa dihindari, tetapi saya bisa menyebutkan bahwa saat bepergian dengan kereta, tidak ada pemeriksaan barang bawaan penumpang atau penegakan aturan-aturan,” kata Shireen Mazari, Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan, lewat Twitter. Presiden Pakistan Arif Alvi dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyatakan dukacita. Ia memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Kecelakaan kereta di Pakistan sering terjadi akibat buruknya infrastruktur kereta dan faktor kelalaian. Bulan Juli lalu, kereta penumpang menabrak kereta barang di Stasiun Kereta Api Walhar di Distrik Rahim Yar Khan, menewaskan sedikitnya 20 orang. Sebulan sebelumnya, kereta penumpang yang sedang menuju ke Lahore dari Karachi bertabrakan dengan kereta barang di Hyderabad. Tiga orang tewas dalam insiden ini. (AP/AFP/REUTERS)