Yura Yunita Biasa Hening Sebentar sebelum Naik ke Panggung
Oleh
Ida Setyorini
·2 menit baca
Penyanyi Yura Yunita punya ritual khusus sebelum naik ke atas panggung yakni melakukan silentium. Momen hening selama kurang lebih dua menit ini Yura manfaatkan untuk mengingat kembali sketsa rasa dan pesan dari lagu-lagu yang hendak ia bawakan. Dengan mengumpulkan kembali kepingan memori itu, Yura merasa lebih percaya diri tampil di atas panggung.
"Saya biasanya izin ke kamar mandi, semacam meditasi kali ya. Saya mengingat kembali pesan dan perasaan di lagu tersebut, lalu membayangkan penonton akan seperti apa reaksinya. Baru deh siap," ujar Yura kala berkunjung ke Redaksi Kompas, Rabu (30/10/2019).
Rasa jadi sebuah hal penting bagi Yura, sebab, rasa adalah elemen yang membuat musik jadi bahasa universal, termasuk bagi para penyandang disabilitas. Perempuan kelahiran Bandung ini memang hendak menjadikan musiknya sebagai musik semua orang.
"Teman-teman disabilitas itu lebih peka. Ketika kita mengekspresikan sebuah perasaan, itu mereka juga merasakan meski tidak mendengar atau melihat ya. Selama ini, saya rasa musik hanya jadi bahasa universal bagi teman dengar," tutur pelantun lagu "Intuisi" itu.
Tak hanya pada saat manggung, perempuan bernama asli Yunita Rachman tersebut juga mengandalkan rasa ketika menulis lagu-lagunya. Gagasan dasar lagu-lagunya tercipta secara spontan, terutama ketika ada cerita-cerita yang mengugah perasaannya.
"Lagi dengar cerita teman, sehabis ketemu seseorang atau bahkan di kamar mandi, itu aku bisa saja dapat ide. Di kepala ada melodi atau lirik, baru deh digarap entah dinyanyikan di voice note dulu atau ditulis," cerita dara berusia 28 tahun tersebut. (*)