Partai pamungkas rangkaian turnamen tenis WTA musim ini ditandai dengan laga ideal, pertemuan antara juara bertahan Final WTA dan petenis peringkat satu dunia.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
SHENZHEN, JUMAT — Petenis putri asal Ukraina, Elina Svitolina, menyisakan satu langkah lagi untuk mempertahankan gelar juara Final WTA. Unggulan kedelapan ini melaju ke final setelah Belinda Bencic, lawannya pada semifinal di Shenzhen, China, Sabtu (2/11/2019), mundur karena cedera pada set penentuan. Laga ditutup dengan kemenangan Svitolina, 5-7, 6-3, 4-1.
Laga ideal akan terjadi pada final karena Svitolina akan bertemu petenis nomor satu dunia asal Australia, Ashleigh Barty. Meski menjadi pendatang baru pada turnamen yang diikuti delapan petenis putri terbaik dunia ini, konsistensi permainan Barty sepanjang musim 2019 membawanya mengalahkan unggulan kedua asal Ceko, Karolina Pliskova, 4-6, 6-2, 6-2.
Final ideal juga terjadi karena mempertemukan dua petenis peringkat teratas di grup masing-masing. Babak penyisihan Final WTA dibagi dalam dua grup sistem round robin, yaitu petenis berhadapan dengan semua lawan di grup yang sama. Svitolina melaju ke semifinal dengan predikat juara Grup Ungu, sedangkan Barty adalah pemuncak Grup Merah.
Pantang menyerah
Ini menjadi final kedua Svitolina pada turnamen yang menjadi penutup rangkaian WTA Tour musim ini. Pada debutnya tahun lalu di Singapura, Svitolina menjadi juara setelah mengalahkan petenis Amerika Serikat, Sloane Stephens.
Sukses ini diraih berkat prinsip pantang menyerah dalam setiap pertandingan. Sikap itu ditanamkan oleh keluarganya sejak kecil. ”Orangtua saya membesarkan saya dengan cara ini, bahwa saya harus berjuang untuk segalanya, saya harus memberikan 100 persen setiap kali bertanding. Mereka marah jika saya menyerah kepada lawan. Nenekku juga akan sedih,” ujarnya, sebelum berlaga seperti dikutip di laman WTA.
Ia menyapu bersih kemenangan pada tiga laga yang dijalani di babak penyisihan, termasuk melawan juara Wimbledon, Simona Halep.
Menghadapi Bencic di semifinal, Svitolina kalah pada set pertama. Namun, indikasi Bencic tak dapat menyelesaikan lomba terlihat ketika petenis Swiss berusia 22 tahun itu meminta perawatan medis untuk merawat hamstring kanan ketika unggul 6-5.
Tertinggal pada gim pertama membuat Svitolina bangkit dan memenangi set kedua. Pada set ketiga, Bencic masih berusaha bertahan meski sempat berkonsultasi dengan pelatihnya pada gim kedua dan ketiga. Akhirnya, Bencic menyerah seusai gim kelima.
Svitolina tidak menyangka dirinya dapat menembus laga final pada turnamen ini. ”Sudah pasti saya akan memberikan semuanya pada final. Saya akan berjuang untuk merebut trofi lagi di turnamen ini,” katanya. Dia juga berharap Bencic segera pulih dan kembali bertarung pada level tinggi musim depan.
Adapun Bencic kecewa harus mengakhiri laga lebih cepat. ”Saya benar-benar tak mau mundur. Saya sudah mencoba. Kadang-kadang, saya hanya berusaha melakukan servis dengan baik, tidak bermain reli, tetapi, itu tak cukup,” katanya.
Belinda Bencic mengawali tahun ini di luar 50 besar dunia. Peringkatnya melesat ke urutan ketujuh dimulai dengan menjadi juara di Dubai, Februari. Dia juga lolos ke final di Mallorca, Spanyol, dan menjadi petenis putri pertama Swiss yang menjadi juara pada Piala Kremlin, di Moskwa, Rusia, setelah terakhir kali Martina Hingis pada 2000.
Hingis, mantan petenis nomor satu dunia, memuji kembalinya Bencic ke level tertinggi tenis, sekitar empat tahun setelah absen karena cedera. ”Luar biasa melihat ia kembali bermain dengan bagus. Saya selalu, ketika berbicara dengannya, mengatakan bahwa tidak ada orang yang bisa mengambil tenis darimu,” katanya.
Dari turnamen ATP Masters 1000 Paris, unggulan teratas Novak Djokovic (Serbia) melaju ke final setelah menang atas Grigor Dimitrov (Bulgaria), 7-6 (7-5), 6-4. Pada final, Djokovic akan bertemu pemenang antara unggulan kedua Rafael Nadal melawan petenis asal Kanada, Denis Shapovalov, yang berlangsung pada Sabtu tengah malam.
Djokovic akan menyerahkan takhta petenis nomor satu dunia kepada Nadal awal pekan depan. Adapun Nadal akan memastikan posisi peringkat pertama di akhir tahun jika berhasil menjadi juara Paris Masters. (REUTERS/DNA)