Bambang Kembali Diusung sebagai Calon Ketua Umum, Internal Golkar Memanas
Sejumlah kader Partai Golkar tetap akan mengusung Bambang Soesatyo untuk maju sebagai calon ketua umum partai.
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah kader Partai Golkar tetap akan mengusung Bambang Soesatyo untuk maju sebagai calon ketua umum partai. Sementara itu, kubu Airlangga Hartarto menilai, pencalonan Bambang sebagai ketua umum telah melanggar komitmen karena Bambang telah mendapat jabatan sebagai Ketua MPR.
Politisi Partai Golkar yang juga anggota Komisi XI DPR, Nusron Wahid, mengatakan, sebagian besar anggota dari DPD I dan DPD II Partai Golkar tetap menginginkan Bambang untuk maju sebagai calon ketua umum Golkar. Menurut dia, Bambang memang tidak mencalonkan dirinya sendiri sebagai ketua umum, tetapi diusung oleh para pendukungnya.
”Bambang hanya menjalankan amanah dari para anggota DPD I dan DPD II partai yang menginginkan agar dirinya bisa terpilih menjadi ketua umum. Tidak mungkin Bambang akan mengkhianati desakan kader tersebut,” ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Sebelumnya kondisi internal Partai Golkar memanas menjelang pemilihan ketua umum dalam musyawarah nasional (munas) partai. Namun, situasi internal partai kembali kondusif setelah Bambang terpilih menjadi Ketua MPR pada awal Oktober lalu. Hal ini disebabkan adanya komitmen di antara kedua belah pihak, antara Bambang dan Airlangga yang sepakat untuk meredam perseteruan.
Nusron mengatakan, saat ini Bambang mendapat banyak dukungan untuk maju sebagai calon ketua umum Golkar. Namun, ia tidak menyebutkan berapa jumlah dukungan untuk Bambang. Menurut dia, tidak boleh ada yang melarang seorang kader untuk maju sebagai calon ketua umum.
”Ibaratnya, daun-daun di pohon beringin sudah mulai kering dan berguguran, perlu ada sosok baru yang menyirami pohon beringin ini agar bisa kembali rindang dan nyaman sebagai tempat bernaung. Oleh sebab itu, kami tetap mengusung Bambang sebagai calon ketua umum dalam Munas Golkar nantinya,” tuturnya.
Menurut Nusron, wajar saja jika kali ini situasi internal partai kembali memanas karena Bambang akan kembali beradu gagasan dengan Airlangga dalam Munas Golkar. Ia pun mengingatkan agar jangan sampai ada calon tunggal yang maju sebagai ketua umum.
Senada dengan Nusron, politisi Partai Golkar yang juga anggota Komisi IX, Darul Siska, mengatakan, Bambang tidak akan mengutamakan ego pribadinya dengan mengkhianati dukungan dari para kader partai.
”Beliau itu merupakan kader yang ditugaskan sebagai Ketua MPR dari Partai Golkar. Ketika ada yang meminta beliau untuk maju sebagai ketua umum, ia tidak boleh menolak,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily mengingatkan agar Bambang tidak melanggar komitmennya dengan Airlangga Hartarto. Menurut dia, Bambang sudah berkomitmen untuk mendukung Airlangga maju sebagai ketua umum Partai Golkar.
”Saya memang belum mendengar langsung pernyataan dari Bambang untuk maju kembali sebagai calon ketua umum. Rencana tersebut hanya berasal dari para pendukungnya. Namun, saya kembali mengingatkan komitmen tersebut,” ucapnya.
Ace pun meyakini, Airlangga tetap akan terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar karena telah didukung 94 persen pemilik suara partai. Ia pun tidak mempermasalahkan Airlangga yang saat ini juga merangkap jabatan sebagai Menko Perekonomian.
”Presiden Joko Widodo pun tidak mempermasalahkan jika ada menteri yang merangkap jabatan sebagai pengurus partai karena tidak mengganggu kinerja seperti pada kabinet periode sebelumnya. Ketika itu, sebagai Ketua Umum Golkar, Airlangga juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian,” katanya.
Ketua DPP Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily mengingatkan agar Bambang tidak melanggar komitmennya dengan Airlangga Hartarto.
Rapat pleno
Ace menyebutkan, pada Selasa (5/11/2019), para pengurus DPP Partai Golkar akan melaksanakan rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta. Agenda rapat tersebut adalah membahas persiapan Munas Golkar.
”Rapat pleno akan dilaksanakan pada pukul 19.30 dengan agenda untuk membahas kapan tanggal pelaksanaan munas, lokasi munas, dan siapa saja yang akan menjadi panitia,” ujarnya.
Ace mengatakan, kemungkinan munas akan berlangsung pada awal Desember dan diselenggarakan di Jakarta. Selain itu, Rabu, 6 November 2019, Partai Golkar akan merayakan ulang tahunnya yang ke-55 di Hotel Sultan, Jakarta.
”Kami juga mengagendakan rapat pimpinan nasional (rapimnas) Kamis (7/11/2019) di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta,” lanjutnya.
Menurut Ace, seluruh pengurus partai akan diundang untuk mengikuti rangkaian agenda tersebut. Undangan mulai akan disebar pada Senin siang ini.
Sementara itu, Nusron menyebutkan belum menerima undangan rangkaian acara tersebut. Namun, ia berjanji akan hadir jika telah menerima undangan. ”Kalau diundang, kami akan hadir untuk mengikuti rangkaian acara tersebut,” ucapnya.