Kereta Adi Soemarmo-Solo Balapan Ditargetkan Beroperasi Desember 2019
Pembangunan konstruksinya mencapai 94 persen. Demi menarik pengguna, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap jarak waktu antarkereta dan waktu tempuh dipersingkat, selain tarif yang terjangkau.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
BOYOLALI, KOMPAS — Kereta bandara relasi Adi Soemarmo dengan Stasiun Solo Balapan direncanakan beroperasi akhir Desember 2019. Demi menarik pengguna, jarak waktu antarkereta atau headway diharapkan kurang dari 30 menit dengan tarif yang terjangkau.
Saat ini, pembangunan konstruksi Kereta Bandara Adi Soemarmo diperkirakan mencapai 94 persen. Ada beberapa titik di jalur kereta sepanjang 12,997 kilometer antara Stasiun Solo Balapan dan Bandara Adi Soemarmo yang belum tersambung.
Dalam peninjauan ke Stasiun Bandara Adi Soemarmo, Minggu (3/11/2019), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kereta Bandara Adi Soemarmo akan dioperasikan pada 28 Desember 2019. Salah satu yang menjadi perhatian adalah jarak waktu antarkereta (headway) serta tarif.
Menurut rencana, ada 30 perjalanan baik dari Stasiun Solo Balapan maupun dari Bandara Adi Soemarmo sehingga total 60 perjalanan. Jarak kedatangan antarkereta diperhitungkan 37 menit dengan waktu tempuh 19 menit. Menurut Budi, jarak kedatangan antarkereta serta waktu tempuh itu masih dapat dipersingkat lagi.
”Orang ditanya waktu tempuh ke bandara paling cepat 15 menit dan paling lama 30 menit. Headway itu memengaruhi (pengguna kereta bandara). Kalau headway-nya makin rendah, makin tinggi (penggunanya),” kata Budi Karya.
Jarak waktu antarkereta bisa dipersingkat menjadi 24 menit. Oleh karena itu, Budi meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator kereta bandara untuk memetakan dan mengkaji kembali keinginan konsumen dengan adanya kereta bandara tersebut.
Pemerintah belum menentukan besaran tarif kereta tersebut. Rencana awal, tarif per orang diperkirakan Rp 10.000 sampai Rp 15.000. Agar semakin terjangkau, tarif kereta kemungkinan akan disatukan dengan layanan bandara.
Menurut Kepala Daerah Operasi VI PT Kereta Api Indonesia (Persero) Eko Purwanto, pada awal Desember 2019 akan tersedia dua rangkaian kereta untuk melayani relasi Stasiun Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo dengan kapasitas 300 penumpang. Di antara Stasiun Solo Balapan dengan Stasiun Bandara Adi Soemarmo terdapat Stasiun Kadipiro yang akan difungsikan sebagai stasiun pelayanan.
Potensi penumpang
Terkait dengan jarak waktu antarkereta, menurut Eko, hal itu masih dapat dipersingkat. Sebab, waktu tempuh selama 19 menit dengan jarak waktu antarkereta 37 menit karena jalur kereta bandara masih berupa satu jalur yang sebagian bersinggungan dengan jalur kereta lain.
Sementara jalur kereta antara Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Kadipiro menjadi satu dengan jalur kereta ke arah utara atau Semarang. ”Ke depan terbuka kemungkinan penambahan rangkaian kereta. Tapi, untuk sementara dua rangkaian kereta,” kata Eko.
Potensi pengguna Kereta Bandara Adi Soemarmo adalah masyarakat yang tinggal di kota-kota sekitar Solo, seperti Klaten, Sragen, Madiun, dan Wonogiri. Mereka dapat berganti moda transportasi baik dari bus maupun kereta menuju Bandara Adi Soemarmo dengan kereta bandara.
Selain penumpang reguler, kereta bandara tersebut diharapkan juga mendukung mobilitas wisatawan yang berkunjung di daerah DI Yogyakarta ataupun Jawa Tengah. Sebaliknya, pengguna dari Solo juga dapat menjangkau Bandara Adi Sucipto maupun Bandara Kulon Progo dengan lebih mudah.