Kelemahan para pecatur Indonesia terlihat saat bertarung melawan pecatur dari terbaik dari Gurukul Chess Academy, milik Grand Master RB Ramesh.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tim Catur Indonesia yang dipersiapkan untuk SEA Games 2019 Filipina mendapat pelajaran berharga saat menggelar laga persahabatan catur cepat dan catur kilat di Chennai, India, akhir pekan lalu. Kelemahan para pecatur Indonesia terlihat saat bertarung melawan pecatur dari terbaik dari Gurukul Chess Academy, milik Grand Master RB Ramesh.
“Kelemahan utama para pecatur Indonesia adalah mental. Mereka sering kali sombong saat unggul dan tidak konsentrasi ke permainan. Hal itu membuat mereka kehilangan waktu, melakukan kesalahan langkah yang menyebabkan kekalahan atau remis,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia, Senin (4/11/2019) di Jakarta.
Menurut Kristianus, ada pecatur yang malah melihat permainan di meja lain saat sudah unggul sehingga tidak konsentrasi di mejanya. Tidak konsentrasi membuat pecatur mudah melakukan kesalahan sehingga keunggulan posisi dan kualitas bisa berbalik menjadi kekalahan.
Secara teknik dan strategi permainan, kata Kristianus, para pecatur Indonesia lebih baik dari sebagian pecatur India. Namun, kelemahan di sisi mental itu yang menyebabkan Indonesia kalah tipis dengan skor 49,5 - 50,5 dari India pada catur kilat.
“Meskipun kalah tipis, kami menilai latih tanding kali ini sangat produktif karena membuka kelemahan kami. Lebih baik kami kalah di India dan mengerti kelemahan kami, lalu memperbaikinya, daripada kami baru mengetahui kelemahan ini di Filipina. Dengan semua fakta yang ada, kami melakukan evaluasi untuk memperbaiki diri agar bisa memenuhi target saat SEA Games,” kata Kristianus.
Eka Putra Wirya, Anggota Dewan Pembina Percasi mengatakan, tim catur Indonesia ditargetkan meraih dua emas pada SEA Games 2015. Indonesia menargetkan dapat meraihnya pada nomor catur cepat dan catur kilat.
“Perbaikan langsung dilakukan oleh tim pelatih agar kelemahan itu dapat diatasi. Percasi ingin dapat memenuhi target pada SEA Games agar Indonesia menempati posisi bagus di klasemen medali,” kata Eka.
Persaingan catur di Asia Tenggara bakal sangat ketat pada nomor putra. Pecatur Vietnam dan Filipina bakal menjadi pesaing kuat bagi Indonesia. Namun, Indonesia memiliki keunggulan pada nomor putri. IM Irene Kharisma Sukandar dan WGM Medina Warda Aulia tidak memiliki pesaing yang cukup tangguh dari negara-negara lain.