JAKARTA, KOMPAS - Suku Dinas Kehutanan Jakarta Utara memprogramkan pemendekan atau penopingan pohon di wilayah kota ini sepanjang tahun, tidak menunggu musim penghujan menjelang. Ini lantaran dahan-dahan pohon bakal panjang dan rimbun lagi hanya dalam sekitar tiga bulan sehingga penopingan mesti terus ada.
"Untuk penopingan pohon, kami memiliki tujuh tim yang masing-masing terdiri dari 6-7 orang," ucap Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Utara, Putut Widya Martata, Senin (4/11/2019). Wilayah seluruh kecamatan di Jakarta Utara dilayani setiap hari.
Penopingan dilakukan berdasarkan tiga saluran, yaitu menyesuaikan program sudin, berdasarkan usulan masyarakat, serta merespons laporan di Aplikasi Citizen Relation Management (CRM). Tujuan program itu antara lain memastikan keamanan masyarakat yang berada di sekitar pohon terutama ketika cuaca sedang tidak bersahabat, misalnya saat angin kencang.
Putut melanjutkan, untuk penebangan pohon, para petugas hanya menyasar pohon-pohon yang kering, keropos, atau mati sehingga berpotensi membahayakan warga. Namun, jika masyarakat yang mengusulkan penebangan dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan ke pelayanan terpadu satu lintu (PTSP), sudin harus berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan DKI karena terdapat pembatasan untuk penebangan.
Tim Pertimbangan Permohonan Penebangan Pohon (TP4) dari dinas bakal datang meninjau ke lokasi pohon yang diminta ditebang. Setelah itu, TP4 memberikan rekomendasi teknis terkait layak atau tidaknya pohon ditebang.
Menurut Putut, pohon yang dikelola pemerintah di Jakarta Utara kebanyakan berjenis angsana. Selain itu, ada juga trembesi dan beringin.