Maudy Koesnaedi Menyerah jika Dituntut Menembang dengan Iringan Gamelan

KOMPAS/IDA SETYORINI

Maudy Koesnaedi, model dan artis film.

Aktris Maudy Koesnaedi ambil peran dalam pertunjukan wayang orang Sang Sukrasana sebagai Dewi Citralangeni, 17 November 2019, di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Untuk peran itu, Maudy diminta berlatih menembang Jawa agar lebih mendalami peran sebagai istri Arjuna Sastrabahu Tantangan itu berat buat seorang Maudy.

”Nada musik gamelan itu terbatas, enggak luas. Jadi, saya harus menyesuaikan nada gamelan dan biasanya sangat tinggi. Terlebih kalau sudah salah awalnya, terusannya juga salah,” ujar Maudy, Kamis (31/10/2019), di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat.

Menembang memang bukan hal yang sangat asing bagi pemeran Zaenab dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu. Sebelumnya, ia pernah nembang Jawa pada pertunjukan Srikandi Nekat tahun 2018. Namun, saat itu ia nembang dengan alat musik modern sehingga nada-nadanya masih bisa ia kejar. Nah, sekarang ia harus nembang dengan musik gamelan murni.

KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Sejumlah pemeran pertunjukan wayang Sang Sukrasana berpose seusai konferensi pers di Jakarta, Kamis (31/10/2019). Dari kiri ke kanan: aktris Asmara Abigail, Kenthus Amprianto, dan Maudy Koesnaedi.

”Kalau yang sudah asli gamelan, wah, enggak bisa, saya akhirnya bilang menyerah,” tuturnya.

Meski akhirnya menyatakan tak sanggup, perempuan kelahiran 1975 itu sempat berlatih nembang secara rutin hingga menuai protes dari anaknya, Eddy Maliq Meijer. Dia bilang nyanyian sang ibu membuat rumah mereka jadi horor.

”Ternyata itu menyiksa suami dan anak saya kalau saya lagi latihan. Apalagi kalau malam Jumat, anak saya bilang terlalu menyeramkan,” ceritanya seraya tertawa. (TIA/*)