Pemasangan Jaringan Kabel di Trotoar Abaikan Keselamatan Pejalan Kaki
Menjelang tenggat pemasangan jaringan kabel bawah tanah di sejumlah trotoar Ibu Kota pada Desember, warga menilai pengerjaan tersebut terkesan mengabaikan faktor keselamatan pejalan kaki.
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang tenggat pemasangan jaringan kabel bawah tanah di sejumlah trotoar Ibu Kota pada Desember, warga menilai pengerjaan tersebut terkesan mengabaikan faktor keselamatan pejalan kaki. Hal ini tecermin dari beberapa pengerjaan jaringan kabel yang tidak hati-hati, bahkan menyebabkan kebakaran.
Laporan warga di media sosial terkait pemasangan jaringan kabel bawah tanah mencuat pada akun Twitter @DKIJakarta sejak Sabtu (2/11/2019). Akun Twitter @yoeskenawas melaporkan salah satu pengerjaan galian kabel di kawasan Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan, tidak dijaga ataupun diberi garis pembatas untuk pengamanan.
Saat dikunjungi pada Senin (4/11/2019), lubang galian itu tampak dibiarkan berada di dekat pejalan kaki. Sebagian warga, seperti Sugono Suhartoyo (51), mengatakan kondisi lubang galian itu dibiarkan oleh pekerja setempat selama sepekan terakhir.
”Tidak ada garis pembatas agar orang waspada. Saya khawatir ada yang sedang fokus menatap ponsel saat berjalan lalu jatuh ke lubang karena tidak lihat ke depan,” kata pegawai di kawasan perkantoran Kuningan itu.
Dinas Bina Marga DKI Jakarta memastikan pengerjaan ini selesai tepat waktu pada Desember dan tetap mengutamakan keselamatan, terutama pengguna trotoar.
Sejumlah bekas galian kabel yang tidak dijaga atau diberi garis pembatas tidak hanya terjadi di kawasan Kuningan. Sebagian trotoar di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, juga kondisinya sama. Bahkan, pada Minggu (3/11/2019) lalu, salah satu pengerjaan jaringan kabel bawah tanah terbakar di sana.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Syarifudin mengatakan, api yang diduga berasal dari jaringan kabel listrik itu berhasil dipadamkan saat orang belum banyak beraktivitas. ”Beruntung karena api muncul pada Minggu pagi, saat orang belum ramai beraktivitas. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,” ucap Syarifudin.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengakui, banyak prosedur keamanan yang diabaikan pihak vendor pengerjaan proyek. Menurut dia, pengerjaan jaringan kabel bawah tanah semestinya memenuhi aspek keselamatan untuk pejalan kaki terlebih dulu.
Secara prosedur, lubang galian di trotoar semestinya diberi garis pembatas berwarna kuning dan ditambahi cone block dalam radius jarak tertentu. Jika ada lubang galian yang menyalahi prosedur tersebut, Hari mengimbau agar segera melapor ke kanal aduan warga DKI Jakarta di media sosial atau melalui pesan teks 08111272206.
Terkait persoalan kelalaian prosedur keselamatan, Hari telah menegur pihak vendor pengerjaan dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) selaku pihak yang turut memasang jaringan kabel. Hari juga telah berkoordinasi dengan PT PLN Unit Distribusi Jakarta Raya untuk lebih memperhatikan aspek keamanan saat proses instalasi jaringan kabel.
”Saya sudah menegur pihak-pihak yang lalai terhadap prosedur keselamatan. Dinas Bina Marga DKI Jakarta memastikan pengerjaan ini selesai tepat waktu pada Desember dan tetap mengutamakan keselamatan, terutama pengguna trotoar,” kata Hari.
Manajer Bagian Jaringan PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Area Menteng Anjar Widyatama juga meminta maaf terkait kebakaran yang disebabkan jaringan kabel listrik tersebut. Penyebab api diduga berasal dari salah satu kabel yang kulitnya terkelupas sehingga muncul percikan api. ”Saat ini PLN sudah melakukan perbaikan pada jaringan kabel, kami harap kejadian serupa tidak terulang,” tuturnya.