Sebanyak 24 karateka memastikan diri merebut tiket ke Pekan Olahraga Nasional Papua 2020.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 24 karateka memastikan diri merebut tiket ke Pekan Olahraga Nasional Papua 2020 setelah lolos kualifikasi pada Kejuaraan Nasional Karate Kualifikasi Pra-PON 2019, Selasa (5/11/2019), di Hall Basket Senayan, Jakarta. Jumlah karateka yang lolos akan terus bertambah karena masih banyak nomor yang belum diperlombakan.
”Saya berharap kejuaraan ini dapat menghadirkan tontonan kompetisi yang berkualitas. Saya juga berharap agar para wasit bisa berlaku netral dan tidak berpihak kepada perguruan, daerah, atau kepentingan tertentu yang berpotensi merugikan atlet,” tutur Siti Nurbaya Bakar, anggota Dewan Penasihat Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) dalam pembukaan Kejurnas Pra-PON.
Hadir pada pembukaan tersebut, sejumlah pejabat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, KONI Pusat, KONI DKI Jakarta, serta para ketua perguruan karate se-Indonesia. Sekjen PB FORKI Raja Sapta Ervian turut hadir mendampingi Siti Nurbaya.
Kejurnas Pra-PON berlangsung sejak Senin, tetapi baru dibuka secara resmi pada Selasa (5/11). Sampai Selasa, 24 karateka lolos ke PON 2020 Papua. Di nomor kata perseorangan, misalnya, 16 karateka memastikan tiket PON 2020 setelah bersaing ketat pada pertandingan hari pertama, Senin.
Di nomor kata perseorangan putra, misalnya, delapan karateka yang lolos ke Papua adalah Ahmad Zigi Zaresta Yuda (Nusa Tenggara Barat), Erlando Stevano (Jambi), Andi Dasril Dwi Dharmawan (Sulawesi Selatan), M Ivan Fairuz Taher (Jawa Barat), Hans Saputra Indrawan (Jawa Timur), Candra Nevo (DKI Jakarta), Detrina Sabda Nugraha (Jawa Tengah), dan Muhammad Saifa Alim (Kalimantan Selatan).
Sementara karateka kata putri yang lolos adalah Marzella Sekar Damayanti (Banten), Krisda Putri Aprilia (Sulsel), Nawar Kautsar Matsura (Jabar), dan Sisilia Agustiani Ora (Jawa Timur), Ningsih (Sulawesi Tengah), Cintya Auraria (Jambi), Putri Azhani Amelia (Sumatera Barat), dan Ervikhasananty (DKI Jakarta).
Selain nomor kata, delapan karateka kumite putra kelas +84 kg juga sudah memastikan diri ke Papua. Mereka adalah Daniel Hutapea (Sumatera Utara), Rafi Diaz (DKI Jakarta), Dimas Mochammad Rifqi (Jatim), Muhammad Vegas (Riau), Farizal Wahyu Adika (Jateng), Antonius Setiaji Hardono (DI Yogyakarta), dan Fauzan (Sulteng).
Kejurnas Pra-PON 2019 diikuti 403 atlet dari 32 provinsi. Dua provinsi yang tidak mengirimkan atletnya adalah Papua dan Sulawesi Barat. Papua tidak turun karena menyandang status wild card sebagai tuan rumah PON 2020, sedangkan Sulawesi Barat tidak menurunkan timnya karena ada masalah internal.
”Untuk menjadikan kejuaraan ini lebih berbobot, kami juga melakukan refreshing wasit guna menyeleksi wasit juri yang akan turun di Pra-PON. Tercatat 71 wasit juri terpilih dari 105 wasit yang diseleksi,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Pra-PON 2019 Meitra Mivida, yang juga Ketua FORKI Provinsi DKI Jakarta.